Dalam Bahaya

Senin, 30 Maret 2015 - 09:23 WIB
Dalam Bahaya
Dalam Bahaya
A A A
AMSTERDAM - Masa depan tim nasional Belanda dalam bahaya. Hanya mengumpulkan tujuh poin dari lima laga kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup A, De Oranje terancam gagal ke Prancis.

Seusai menjadi saksi hasil imbang 1-1 atas Turki di Amsterdam Arena, dini hari kemarin, Guus Hiddink bahkan mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah Belanda. Menurut mantan pelatih Korea Selatan, Australia, hingga Rusia itu, De Oranje saat ini bukan satu dari sejumlah tim terbaik Eropa. “Ini (imbang dengan Turki) bukan hasil yang bagus bagi Belanda.

Namun, imbang tetap penting. Tentu saja saya ingin mengembalikan tim menjadi salah satu yang terbaik di Eropa, tapi saya tidak tahu caranya. Peringkat 3 (Piala Dunia 2014) prestasi yang bagus. Namun, saat ini kami harus kembali ke realitas,” ujar Hiddink kepada Nederlandse Omroep Stichting.

Satu poin yang didapatkan atas Turki memperpanjang daftar hasil buruk Belanda di bawah kendali Hiddink. Dari tujuh laga yang dijalani Belanda sejak kursi Louis van Gaal berpindah ke Hiddink, hasilnya sangat mengecewakan. Fakta menunjukkan, De Oranje dikalahkan Italia dan Meksiko pada uji coba serta Republik Ceko plus Islandia pada kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup A.

Dampak dari serentetan pertandingan kurang membanggakan itu telah membuat Hiddink kebanjiran kritik. Meski memiliki segudang pengalaman di lapangan hijau sepak bola dunia, sosok kelahiran 8 November 1946 itu dianggap tidak pas untuk Belanda saat ini. Parameternya, berbeda dengan Van Gaal, Hiddink tidak memiliki skema permainan baku. Setiap laga yang dijalani Belanda, dia berkali-kali melakukan perubahan.

“Saya tidak merasa dia (Hiddink) memiliki rencana permainan yang jelas. Itu bisa dilihat dari laga-laga yang dijalani timnas. Setiap pertandingan selalu berubah-ubah,” kritik Ronald de Boer, saudara kembar Frank de Boer yang kini menjadi asisten pelatih tim junior Ajax Amsterdam, dilansir goal.com. Tidak adanya skema yang menjadi andalan Hiddink disebut sangat aneh.

Maklum, selain jam terbang tinggi, dia juga didampingi beberapa nama populer di sepak bola Belanda. Bersama Hiddink, di bench ada Danny Blind dan Ruud van Nistelrooy sebagai asisten pelatih. Lalu, Patrick Lodewijks sebagai pelatih kiper dan Rene Wormhoudt selaku pelatih kebugaran. Sebagai perbandingan, pada kualifikasi Piala Eropa 2012 dan kualifikasi Piala Dunia 2014, Belanda tampil perkasa.

Pada 2012 mereka memuncaki Grup E dengan 9 kemenangan serta 1 kekalahan dari 10 pertandingan. Lini depan De Oranje mengemas 37 gol memasukkan berbanding 8 kemasukan. Bahkan, dengan 12 gol, Klaas-Jan Huntelaar saat itu memantapkan diri sebagai top skor kualifikasi. Seperti halnya 2012, saat tampil pada kualifikasi Piala Dunia 2014, Belanda juga tampil luar biasa.

Dari 10 pertandingan yang dijalani pada fase grup, mereka tidak terkalahkan. Sembilan kemenangan dan satu hasil imbang ditorehkan. Para pemain De Oranje juga menghasilkan 34 gol memasukkan berbanding 5 gol kemasukan. Sukses berlanjut ke Piala Dunia dengan hasil peringkat 3.

“Peluang masih ada. Kami masih akan memainkan beberapa pertandingan lagi. Saya percaya kami akan bisa keluar dari situasi ini. Percayalah kami (para pemain) akan berjuang sekuat tenaga untuk meloloskan Belanda ke Prancis,” ungkap Wesley Sneijder kepada Voetbal International.

Andri ananto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6936 seconds (0.1#10.140)