Longsor di Sukabumi, 12 Warga Tewas

Senin, 30 Maret 2015 - 08:53 WIB
Longsor di Sukabumi, 12 Warga Tewas
Longsor di Sukabumi, 12 Warga Tewas
A A A
SUKABUMI - Dua belas orang ditemukan tewas akibat tertimbun tanah longsor di Kampung Cimerak, Desa Tehalpanjang, Kecamatan Cireungas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (28/3) malam.

Tebing setinggi 20 meter dengan panjang 200 meter tiba-tiba longsor saat wilayah tersebut dilanda hujan deras lebih dari dua jam. Longsor yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB itu menyebabkan 11 rumah warga rusak dan menutup akses jalan Sukalarang- Cireungas.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, identitas 12 korban tewas itu adalah Maya, 13, Aisyah, 50, Sopardi, 56, Dede, 40, Elsa, 15, Egi, 6, Jamilah/Nyinyin, 37, Lisdiawati, 4, Lilis, 36, Abdul Muti, 42, Aldi, 12, dan Deni, 40. Evakuasi dilakukan mulai dini hari dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB kemarin.

Jasad korban rata-rata ditemukan pada kedalaman satu meter longsoran. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, akibat bencana longsor ini, 290 warga setempat diungsikan ke sejumlah lokasi seperti balai desa, tenda pengungsi, dan ke tempat kerabatnya.

Sutopo menjelaskan, bencana longsor ini disebabkan hujan deras yang terjadi pada Sabtu (28/3) sehingga air dari Gunung Merak melimpah ke perkampungan. “Tebing setinggi 20 meter dengan panjang sekitar 200 meter longsor menutup akses jalan Sukalarang-Cireungas,” ujarnya.

Rudi, korban yang selamat, mengaku saat longsor terjadi terdengar gemuruh yang cukup keras. Dia mendengar jelas karena tempat tinggal Rudi hanya beberapa meter dari lokasi kejadian. “Saya masih ingat suara gemuruh dari arah tebing. Bersamaan dengan itu, terdengar teriakan beberapa orang meminta pertolongan,” jelas dia.

Beberapa saat kemudian, suara sejumlah korban yang meminta pertolongan itu lenyap dan berubah menjadi rintihan kesakitan. Setelah itu, suasana perkampungan mulai gelap gulita. “Suasana mulai ramai setelah warga membunyikan suara kentungan sebagai tanda bahaya,” kata Rudi, yang sangat sedih karena kehilangan paman beserta istri dan anaknya.

Danrem 061/Suryakencana Bogor Kolonel (Inf) Fulad menerangkan, pencarian 12 korban yang tertimbun tanah longsor dilakukan tim gabungan. Dari 12 korban tewas, ternyata tidak semua adalah warga setempat. Terdapat empat korban yang berasal dari daerah lain. Korban Jamilah dan Lisdiawati merupakan warga Kabupaten Cianjur. Saat kejadian, keduanya sedang bertamu di rumah korban Lilis.

Begitu juga dengan dua korban lain yakni Abdul Muti dan Deni, yang diketahui berasal dari desa tetangga. Ketika bencana terjadi, keduanya diduga sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, bencana longsor ini telah menimbulkan ancaman terhadap puluhan rumah warga lainnya yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Untuk sementara, para penghuni rumah yang terancam diungsikan ke lokasi yang aman. “Longsor telah menyisakan retakan tanah di sekitar tebing sehingga sangat berpotensi terjadinya longsor susulan,” ungkap Usman.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Diki Budiman menerangkan, upaya pencarian sempat terkendala kondisi cuaca yang dilanda hujan deras. Air hujan yang menggenangi lokasi kejadian juga sempat menyulitkan tim SAR dalam menggali timbunan tanah.

Camat Cireunghas Bandan mengungkapkan, hujan deras yang telah mengguyur wilayahnya tidak hanya menimbulkan bencana longsor, tetapi juga telah memutuskan jembatan penghubung antara Kecamatan Cireunghas dan Kecamatan Gegerbitung. “Untuk sementara ini, penanggulangan lebih difokuskan pada bencana longsor,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengerahkan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk membantu BPBD Kabupaten Sukabumi mencari korban tanah longsor ketika mendapat laporan bencana ini.

Aher hari ini berencana melihat langsung lokasi tanah longsor yang menewaskan 12 warganya tersebut. “Besok ada acara bersama Wapres dulu, setelah itu mungkin segera langsung melihat ke sana,” ujarnya.

Toni kamajaya/ Yugiprasetyo/ Agie permadie/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5929 seconds (0.1#10.140)