Bandara Jember dan Banyuwangi Bergairah

Jum'at, 27 Maret 2015 - 14:57 WIB
Bandara Jember dan Banyuwangi Bergairah
Bandara Jember dan Banyuwangi Bergairah
A A A
BANYUWANGI - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk mengalami peningkatan okupansi atau tingkat keterisian penumpang rute dari dan ke Kabupaten Banyuwangi.

Selama ini Garuda menggarap Surabaya- Banyuwangi dan Denpasar- Banyuwangi setiap hari. Peningkatan juga terjadi di Jember melalui Bandara Notohadinegoro. Vice President Region III Garuda Indonesia, Flora Izza menuturkan, tingkat okupansi tahun lalu mencapai kisaran 76% dan kini mencapai 80%. Bahkan, saat tertentu seperti liburan akhir pekan, okupansi bisa mencapai 90-100%.

“Perkembangan rute dari dan ke Banyuwangi cukup bagus,” kata Flora Izza seusai peresmian kantor pelayanan Garuda Indonesia di Banyuwangi dan Jember. Rute penerbangan ke atau dari Banyuwangi menggunakan pesawat ATR 72-600 kapasitas 70 seat tersebut saat ini sedang dikaji untuk ditingkatkan kapasitasnya.

Opsi yang akan dilakukan Garuda ada dua, yaitu mengganti jenis pesawat dengan menaikkan kapasitas pesawat menjadi 96 seat atau menambah frekuensi jam terbang. “Saat ini sedang kami kaji apakah akan menambah frekuensi atau menambah kapasitas dengan mengganti pesawat yang bisa mengangkut penumpang lebih banyak,” ujarnya.

Tahun ini, Kementerian Perhubungan bakal memperpanjang landasan pacu Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, menjadi 2.250 meter dari kondisi saat ini sepanjang 1.800 meter. Selain bertambah panjang, landasan pacu Bandara Banyuwangi juga mengalami peningkatan pengerasan dari Pavement Classification Number (PCN) 16 menjadi 21.

Dengan perpanjangan dan pengerasan landasan pacu, Bandara Banyuwangi bisa didarati pesawat dengan badan lebih besar dan mengangkut penumpang lebih banyak. Saat ini pesawat yang menerbangi Banyuwangi baru jenis ATR dengan kapasitas sekitar 70 penumpang. Dengan perpanjangan landasan pacu, Garuda bisa menggunakan pesawat jenis Bombardier CJR 1.000 berkapasitas 96 seat.

“Kami melihat perekonomian di Banyuwangi bisa terus tumbuh berbarengan dengan kemajuan pariwisata dan investasi. Di sini banyak hotel berbintang yang baru buka. Ini menjadi rangsangan bagi Garuda melakukan penetrasi pasar dan pengembangan bisnis yang lebih luas,” ujarnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, pertumbuhan pembangunan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, ini tak lepas dari dukungan pemerintah pusat dan masyarakat Banyuwangi. “Saat ini kami sedang menyelesaikan pembangunan terminal bandara berkonsep green airport tanpa AC dengan konsep arsitektur yang mengakomodasi nilai-nilai lokal. Green airport itu akan menjadi landmark baru yang menunjang pengembangan pariwisata Banyuwangi,” ujarnya.

Susi Air Bakal Beroperasi di Jember

Sementara Maskapai penerbangan Susi Air berencana beroperasi di Bandara Notohadinegoro Jember. Jika tidak ada aral melintang, trayek penerbangan disebutkan untuk tujuan Jember-Madura dan sebaliknya tersambung dengan Bandara Trunojoyo. Hal itu disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Pemkab Jember Isman Sutomo.

“Kami sekarang terus menjajaki rencana kerja sama itu, jadi nanti di bandara ada maskapai Garuda Indonesia dan Maskapai Susi Air, tidak masalah itu,” katanya. Dia juga mengatakan, Susi Air tidak menggunakan jenis pesawat ATR seperti yang dioperasikan maskapai Garuda Indonesia saat ini di Bandara Notohadinegoro Jember.

“Rencananya akan menggunakan pesawat kapasitas kecil sekitar 14 sampai 18 penumpang, jika pasar penumpang potensial, juga akan bisa dikembangkan lagi. Apalagi kami tahun ini juga terus memperbaiki infrastruktur bandara,” katanya. Infrastruktur tersebut antara lainperpanjanganlandasanpacu, yakni saat ini masih 1.600 meter, pengadaan apron, serta perbaikan jalur taxi way maupun pengadaan lampu landasan agar bisa beroperasi pada malam hari.

Isman mengatakan, dalamwaktu dekat, maskapai Garuda Indonesia juga menambah jadwal trayek untuk penerbangan Jember-Surabaya karena pasar penumpang yang masih potensial. “Jember kabupaten berkembang, ada perguruan tinggi, pebisnis, dan pedagang besar, aktivitas mereka cukup tinggi menggunakan transportasi udara,” katanya.

P juliatmoko
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4073 seconds (0.1#10.140)