Resah Jalan Rusak, Mahasiswa Demo

Kamis, 26 Maret 2015 - 11:26 WIB
Resah Jalan Rusak, Mahasiswa Demo
Resah Jalan Rusak, Mahasiswa Demo
A A A
PALEMBANG - Kemacetan karena tak kunjung dilakukan perbaikan dan pelebaran jalan Palembang – Indralaya mulai menuai reaksi keras dari mahasiswa Unsri dengan menggelar aksi besar-besaran ke DPRD Sumsel, kemarin.

Aksi mahasiswa yang menamakan diri Garda Sriwijaya itu sempat diwarnai aksi saling dorong, saling lempar hingga saling pukul, saat ribuan mahasiswa mendesak masuk dan dihadang aparat kepolisian dan Satpol PP. Sejumlah mahasiswi sempat harus diselamatkan ke ruangan gedung DPRD untuk terhindar dari aksi saling lempar.

Kedatangan ribuan mahasiswa ini menuntut tindakan segera dari pemerintah untuk mengatasi kemacetan dan kerusakan jalan Palembang – Indr alaya. Para mahasiswa yang menamakan diri Garda Sriwijaya tersebut tiba di Kantor DPRD Provinsi Sumsel sekitar pukul 12.00 WIB, dengan menumpang puluhan bus. Ribuan mahasiswa yang menggunakan almamater langsung masuk ke halaman DPRD Provinsi Sumsel. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan keluhan dan desakan agar pemerintah membenahi jalan Pa lembang-Indralaya.

Mereka juga membawa keranda mayat, sebagai simbol ruas jalan Palembang – Indralaya rawan kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa. Dalam orasinya, Koordinator Aksi Budimansyah mengungkapkan, Jalan Lintas Timur Palembang-Indralaya merupakan aib dari masyarakat dan pemerintah. Jalanan tersebut kini berlubang dan rusak parah, ditambah badan jalan yang sempit.

Sementara rencana double track dan lainnya yang tidak kunjung direalisaikan. Belum lagi angkutan batu bara yang masih melintas, hingga kian merusak jalan. “Kondisi ini merupakan pandangan sehari-hari jalan ini yang berimbas pada aktivitas mahasiswa, hingga jadwal perkuliahan terganggu, ujian akhir semester tertunda, bahkan wisuda diundur karena jalan yang tidak terurus ini,” tegas Budimansyah.

Dia menjelaskan, aktivitas masyarakat mencari nafkah juga terganggu. Jauh dari rasa nyaman, karena menjadi bayang-bayang kecelakaan lalu lintas. “Kita masih ingat tahun 2013 lalu, dikeluarkan SK yang intinya melarang truk batu bara beroperasi di siang hari. Nyatanya SK itu tidak segarang yang ditulis,” tegas dia. Mahasiswa, tegas dia, sangat terpaksa mengumbar aib yang mengerikan tersebut di hadapan publik.

Meski sangat menyedihkan, kondisi seperti ini membuat Gubernur Sumsel harus menyibukkan diri dengan acara berkelas internasionalnya. “Cerita klasik tentang jalan yang tak kunjung dapat diselesaikan masih menjadi persoalan. Bukankah tahun ini AP BN telah dialokasikan Rp111 miliar untuk memperbaiki jalan,” kata dia.

Perwakilan mahasiswa tersebut kemudian diterima oleh DPRD Sumsel, yakni Wakil Ketua DPRD Sumsel Novran Marjani, anggota Komisi III Syaiful Fadli, M.F.Ridho, dan Muchendi, sedangkan dari Pemprov Sumsel hadir Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Nasrun Umar. Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Nasrun Umar mengungkapkan, sampai saat ini persoalan pelarangan truk batu bara untuk melintas di jalan umum itu masih berlaku.

“Jadi, kalau masih ada yang melintas itu ilegal, dan ke depan kami akan mengintensifkan pengawasan secara lebih tergas,” kata Nasrun di hadapan para perwakilan demonstran. Menurut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan ber bagai pihak untuk melakukan pengawasan truk batu bara.

“Dan menyiapkan satu mobil derek di terminal Indralaya, dan dua unit di Terminal Karyajaya jika terjadi kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan yang rusak,” sebutnya. Ketua Komisi III DPRD Sum -sel Muhammad F. Ridho menilai, unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa sudah tepat. Hanya saja untuk perbaikan jalan Palembang-Indralaya adalah tanggung jawab pemerintah pusat melalui balai besar.

“Jadi ya, tidak bisa langsung menyalahkan pemerintah provinsi, karena yang memperbaikinya pemerintah pusat,” kata dia. DPRD Sumsel akan melakukan pengawasan hasil dari mediasi yang dilakukan oleh mahasiswa, dan akan menyampaikan dan mengawal hasil mediasi tersebut ke pemerintah pusat.

Muhammad uzair
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9206 seconds (0.1#10.140)