Tol Trans Sumatra Siap Dibangun

Jum'at, 06 Maret 2015 - 11:44 WIB
Tol Trans Sumatra Siap Dibangun
Tol Trans Sumatra Siap Dibangun
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan membangun tol trans-Sumatra sepanjang 2.000 km tahun ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pembangunan tol trans-Sumatra segera direalisasikan demi memudahkanhubungan antarkota dan antarprovinsi.

“Tiga bulan lalu saya sampaikan perlu trans-Sumatra yakni tol. Saya perintahkan untuk segera dimulai, target dimulai pada April mendatang,” ujar Presiden Jokowi di Kantor Kepresidenan Jakarta kemarin. Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla kemarin pagi menggelar rapat terbatas yang membahas program prioritas pemerintah yaitu pembangunan jalan tol trans-Sumatra.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, dan Plt Gubernur Banten Rano Karno. Kepada menteri terkait, Presiden meminta pembangunan tol trans-Sumatra dilakukan BUMN dengan merangkul investor swasta.

Proyek tersebut dimulai dengan membangun empat ruas tol trans-Sumatra yang dilakukan secara bertahap. Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki mengatakan, pembangunan tol trans-Sumatra ditetapkan berdasarkan Perppres No 100/2014 yang menugaskan BUMN Hutama Karya sebagai pelaksana pembangunan dengan bersinergi bersama BUMN lain.

Empatruas pembangunan jalan tol yang ditugaskan kepada Hutama Karya yaitu tol Medan-Binjai (Sumatera Utara) sepanjang 16,8 km, Palembang-Indralaya (Sumatera Selatan) sepanjang 22 km, Bakaheuni-Terbanggi Besar (Lampung) sepanjang 138 km, dan Pekanbaru-Kandis Dumai (Riau) sepanjang 135 km. “Untuk tol Palembang-Indralaya seperti dilaporkan Gubernur Sumsel Pak Alex Noerdin, pembebasan lahannya sudah clear semua dan akan segera ditindaklanjuti.

Jalur tol ini kami upayakan untuk bisa beroperasi sebelum Asian Games (2018),” ungkap Basuki. Sementara itu, groundbreaking tol Bakaheuni-Terbanggi Besar sepanjang 138 km akan dilakukan Presiden Jokowi pada April mendatang. Menurut Basuki, gubernur Lampung telah melakukan sosialisasi kepada masyarakatnya agar pembebasan lahan dapat berjalan lancar.

“Bakaheuni-Terbanggi Besar mungkin dibangun pada 2018 atau paling lambat sebelum 2019 akan diselesaikan. Pekanbaru-Dumai juga demikian, semua sedang dilakukan persiapannya oleh PT Hutama Karya,” ungkapnya. Dalam rapat yang berlangsung selama hampir 1,5 jam itu, Kementrian PU juga melaporkan kepada Presiden tentang penggabungan jalan Jawa-Sumatra dengan melakukan modernisasi dermaga di Merak dan Bakaheuni.

Pemerintah akan menambahkan enam dermaga untuk masing-masing pelabuhan sehingga ke depan akan menjadi 10 dermaga dengan daya tampung 80.000 kendaraan. “Total anggaran atau investasi yang dibutuhkan untuk jalan tol Bakaheuni-Terbanggi Besar sampai Palembang-Tanjung Siapi-api mencapai Rp58 triliun. Nah, makanya ada konsorsium BUMN yang akan melaksanakan itu,” ujarnya.

Anggaran melalui perusahaan multinasional (PMN) yang sudah diberikan APBN Perubahan dengan pinjaman lunak, menurut Basuki, akan menjadi penunjang pembangunan tol trans-Sumatra. Selain itu, penggunaan anggaran dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan Sarana Multi- Infrastruktur (SMI) juga sangat dimungkinkan untuk lancarnya pembangunan tersebut. “Karena dengan PIP Rp18 triliun dan SMI Rp6 triliun itu akan bisa dipakai untuk mempercepat pembangunan dan memperkuat equity BUMN yang ditugasi membangun tol ini,” tambahnya.

Rarasati syarief
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4918 seconds (0.1#10.140)