Debu Sinabung Capai Aceh Selatan

Jum'at, 06 Maret 2015 - 09:14 WIB
Debu Sinabung Capai Aceh Selatan
Debu Sinabung Capai Aceh Selatan
A A A
KARO - Gunung Sinabung kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, Kamis (5/3). Bahkan debu vulkanik yang dilontarkan gunung setinggi 2.460 meter ini mencapai wilayah Aceh Selatan.

Keterangan yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN dari Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, sejak pukul 00.00 - 17.00 WIB telah terjadi 7 kali guguran awan panas diiringi muntahan material debu vulkanik.

Tercatat juga 1 kali erupsi dengan ketinggian kolom debu 2 km dan disertai luncuran awan sejauh 3,5 km ke arah Selatan. Dua kecamatan yang dekat Gunung Sinabung, yaitu Kecamatan Payung dan Tiganderket, diselimuti debu vulkanik setebal 3 cm. Abu tampak menutupi perumahan warga, lahan pertanian, dan jalan utama di wilayah tersebut.

Bahkan debu vulkanik Sinabung mencapai wilayah Aceh Selatan. Daerah yang cukup parah ditutupi debu adalah Kecamatan Sawang. Warga diminta berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar. Adapun jarak luncur awan panas guguran yang terjadi sekitar 2-4,5 km mengarah ke selatan dengan ketinggian kolom debu 1-3 km. Luncuran awan bergerak ke Barat - Barat Daya (Kecamatan Payung dan Tiganderket).

Selain itu, terlihat guguran lava pijar dari puncak kawah sejauh 500-1.500 meter. “Aktivitas Sinabung hingga saat ini masih tinggi dan masih berada pada level III (Siaga). Hal ini terbukti dengan adanya aktivitas kegempaan, yaitu telah terjadi 72 kali gempa guguran. Kemudian 23 kali gempa hibrida, 18 kali gempa low freqwency (LF), 1 kali gempa vulkanik A, dan 1 kali gempa tektonik jauh,” tutur petugas PPGA, Arif.

Masyarakat diimbau agar tetap mematuhi rekomendasi dari PPGA Sinabung untuk menjauhi atau tidak mendekat dalam radius 3 km. Selain itu, warga diminta menjauhi jalur sektoral awan panas Selatan - Tenggara condong ke Timur dalam radius 5 km dari puncak Gunung Sinabung.

Sementara itu, pantauan di Kecamatan Payung dan Tiganderket, debu vulkanik menyebabkan berkurangnya jarak pandang. Jarak pandang hanya sekitar 2-3 meter. sejumlah jalan tertutupi debu vulkanik, sehingga sulit dilalui. Tampak sejumlah mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyiram abu vulkanik dari jalan.

Informasi dari warga setempat, Jefri Bangun, 46, ratusan hektare lahan pertanian di Kecamatan Tiganderket dan Payung dipastikan rusak. Bahkan akibat luncuran awan panas yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB menyebabkan dua unit rumah terbakar di sekitar perladangan Dusun Sibintun, Kecamatan Payung.

Rumah semipermanen yang terbakar tersebut milik Swasta Batunanggar dan Suanto. Selain itu, dua ekor lembu milik Ucok Ginting, warga Desa Berastepu, mati diterjang awan panas. “Itu terjadi sekitar pukul 03.00, saat warga masih tertidur. Kebakaran diduga akibat batu panas dari lontaran lava pijar Sinabung,” kata Bangun.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Subur Tambun, ketika dikonfirmasi, menyatakan sudah menerjunkan sejumlah mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki air untuk membersihkan debu vulkanik di Kecamatan Payung dan Tiganderket.

Pihaknya juga sudah menyiapkan masker untuk dibagikan kepada masyarakat. “Mengenai rumah yang terbakar itu berada di kawasan zona merah. Kalau soal ternak yang mati dihantam awan panas itu belum dapat kita pastikan,” ujarnya singkat.

Sekretaris BPBD Karo Jhonson Tarigan mengungkapkan, debu vulkanik Sinabung juga sampai ke wilayah Aceh Selatan. Namun, dia belum menerima laporan secara resmi dari Pemerintah Aceh Selatan terkait kondisi terkini. “Belum ada laporandari mereka, jadi kita belum ada koordinasi,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Plh Manajer Pelayanan Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA), Mardiono, mengungkapkan, akibat peningkatan aktivitas Gunung Sinabung ada satu maskapai penerbangan, Jet Star, yang pesawatnya batal terbang untuk tujuan Medan-Singapura. “Ya, Jet Star gagal terbang tadi pagi karena takut terkena dampak letusan Gunung Sinabung,” katanya kepada KORAN SINDO MEDAN , Kamis (5/3).

Mardiono menambahkan, dengan rute yang sama dua maskapai penerbangan lain, Singapore Airlines dan Malaysia Airlines, tidak membatalkan jadwal terbang mereka. “Cuma Jet Star, Singapore Airlines dan MAS tetap terbang. Padahal, rutenya hampir sama,” katanya.

Mardiono menyatakan lembaganya tidak mengeluarkan larangan penerbangan akibat adanya aktivitas Gunung Sinabung.“ Saya rasa aman- aman saja, makanya tidak ada larangan penerbangan. Buktinya Singapore Airlines dan MAS tetap terbang,” ujarnya.

Riza pinem/ dicky irawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5350 seconds (0.1#10.140)