Verifikasi Siswa di SNMPTN Lambat

Kamis, 05 Maret 2015 - 10:54 WIB
Verifikasi Siswa di SNMPTN Lambat
Verifikasi Siswa di SNMPTN Lambat
A A A
JAKARTA - Panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi nasional (SNMPTN) mengingatkan calon peserta segera melakukan verifikasi sebab akan menghambat proses pendaftaran bila terlambat.

Ketua Pokja Panitia Pendaftaran SNMPTN 2015 Bambang Hermanto mengatakan, hingga kemarin jumlah siswa yang sudah mendaftar SNMPTN sebanyak 197.066 Siswa. Mereka berasal dari 8.647 sekolah se-Nusantara.

Di antara jumlah itu ada 30.661 siswa pemohon beasiswa Bidik Misi. Jumlah siswa yang telah mendaftar ini dikatakan masih sangat sedikit karena lambatnya proses verifikasi data yang seharusnya sudah dilakukan oleh siswa. “Panitia menghimbau siswa segera memverifikasi data prestasi akademiknya yang sudah diisikan oleh sekolah,” katanya ketikadihubungi KORAN SINDO kemarin.

Bambang menjelaskan, keterlambatan ini akibat ada siswa yang terlambat dibagikan password. Namun, ada juga karena persoalan koneksi internet setempat yang lamban. Kejadian ini terjadi di hampir semua daerah bukan hanya di daerah terpencil yang jaringan internetnya terbatas. Ini disebabkan pada umumnya siswa yang mendaftar itu menggunakan fasilitas laboratorium komputer sekolah yang mayoritas berkapasitas kecil. Dosen Unpad ini menjelaskan, verifikasi data harus segera dilakukan agar siswa bisa konsentrasi ke ujian sekolah dan ujian nasional (UN) yang pada April akan berlangsung.

Siswa yang belum memverifikasi data prestasi akademiknya juga akan terkendala dengan melanjutkan proses pendaftaran ke PTN dan program studi yang akan dipilih. Proses verifikasi di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) ini paling lambat ditunggu panitia hingga 12 Maret. Sementara pendaftaran SNMPTN ditunggu hingga 15 Maret.

Dia menjelaskan, verifikasi data ini penting karena dengan itu siswa dapat masuk ke laman pendaftaran untuk mengisi biodata, pilihan PTN dan pilihan program studi, serta mengunggah foto resmi dan dokumen prestasi tambahan. Sebelumnya dia menyarankan siswa membuka laman PTN yang dipilihnya agar memahami ketentuan yang berlaku di PTN tersebut.

Misalnya saja siswa yang mendaftar pada program studi olahraga dan seni wajib mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah disahkan kepala sekolah. “Siswa jangan lupa untuk mencetak kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN,” ujarnya. Bambang mengatakan, panitia akan menerima pendaftaran bagi seluruh tamatan sekolah menengah.

Namun, dengan beberapa persyaratan seperti nilai rapor semester pertama hingga kelima bagi siswa SMA/MA dan SMK/MAK tiga tahun. Atau, nilai rapor semester pertama hingga ketujuh bagi siswa SMK/MAK empat tahun yang telah diisikan pada PDSS. Selain itu, siswa juga harus dinyatakan lulus dari sekolah bersangkutan. Siswa harus lulus verifikasi data dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.

Di sisi lain, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, standar kompetensi minimal nilai ujian nasional (UN) 2015 adalah 5,5. Namun, UN 2015 tidak menentukan kelulusan siswa. Nilai minimal tersebut digunakan sebagai batas minimal bagi siswa yang ingin mengulang UN jika nilainya hanya mencapai 5,5. Siswa yang mendapat nilai 5,5 dalam UN juga tetap bisa mengikuti (SNMPTN).

“Tidak ada nilai minimum untuk mengikuti SNMPTN atau masuk PTN. Nilai UN digunakan sebagai pertimbangan untuk masuk PTN melalui jalur SNMPTN. Penggunaannya sepenuhnya diserahkan kepada panitia SNMPTN dan rektor PTN yang bersangkutan,” tuturnya.

Sebelumnya dalam Dialog Publik UN 2014-2015 di Surabaya, Senin (02/03) Nizam mengatakan, meski tidak dijadikan syarat kelulusan siswa, hasil UN tetap dipakai untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

Neneng zubaidah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6136 seconds (0.1#10.140)