Militer Irak Rebut Tikrit dari ISIS

Rabu, 04 Maret 2015 - 10:58 WIB
Militer Irak Rebut Tikrit dari ISIS
Militer Irak Rebut Tikrit dari ISIS
A A A
TIKRIT - Militer Irak berhasil merebut beberapa wilayah di Tikrit, Provinsi Salahuddin, Irak yang dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Serbuan militer Irak itu memaksa gerilyawan ISIS melarikan diri dari Tikrit.

Sebanyak 30.000 pasukan dan milisi mengepung Tikrit dari berbagai penjuru dan dukungan serangan udara dari pesawat tempur Irak. Bukan hanya milisi Sunni yang ikut ambil bagian aliansi bersama tentara Irak, melainkan milisi Syiah dan pasukan Garda Revolusi Iran juga bergabung dalam pertempuran itu.

“Pasukan propemerintah berhasil menguasai distrik al- Tin, di dekat Universitas Tikrit dan distrik al-Abeid, di bagian barat Tikrit,” ujar beberapa sumber keamanan kepada BBC . Pertempuran dahsyat juga terjadi di al-Dour, al-Alam, dan Qadisiya. Informasi mengenai operasi tempur itu terbatas, tetapi sumber militer dan medis menyatakan lima tentara dan 11 milisi tewas dalam peperangan itu. AFP melaporkan, pasukan Irak telah mendekati Tikrit. Pergerakan mereka tersendat karena penembak jitu ISIS yang selalu mengintai.

Gerilyawan ISIS menggunakan model pertempuran urban dan penembak jitu. Militer Irak bergerak sangat hati-hati dan membutuhkan waktu untuk melumpuhkan ISIS. “Kita pasti mendapatkan kemenangan, tetapi operasi militer ini tidak mudah,” kata pejabat militer Irak yang tak disebutkan namanya. Serangan terintegrasi itu mampu memaksa gerilyawan ISIS melarikan diri dari posisi pertahanan mereka di Tikrit.

Dalam posisi melarikan diri, gerilyawan mampu memberikan perlawanan berat. “Namun, militer belum memasuki pusat Kota Tikrit,” kata Gubernur Salahuddin kepada stasiun televisi Al-Arabiya Al-Hadath . Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengklaim tidak memberikan bantuan serangan udara dalam operasi militer itu. “Itu (perang) Irak. Itu negara mereka, militer mereka, dan pertempuran mereka melawan ISIS,” ujar juru bicara juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren.

Serangan itu diperintahkan oleh Perdana Menteri (PM) Irak Haider al-Abadi pada Minggu (2/3) dan mulai dilancarkan pada Senin (3/3) waktu setempat. Media lokal Irak melaporkan, Komandan Garda Revolusioner Iran Qasem Soleimani ikut andil operasi tempur itu. Dia membantu strategi dalam melumpuhkan ISIS. Dia juga mengorganisasi milisi Syiah untuk tetap solid dalam pertempuran itu.

Kedekatan Irak dan Iran membuat kedua pemerintahan bahu-membahu dalam melemahkan pergerakan ISIS. Tikit, Provinsi Salahuddin, merupakan pintu gerbang untuk merebut Mosul, kota yang juga dikuasai ISIS tahun lalu. Merebut kembali Tikrit menjadi simbol strategis dan simbolik dalam perang melawan ISIS. Kota menjadi populer karena menjadi tempat kelahiran Saddam Hussein.

Penduduk kota itu terpecah antara minoritas Sunni dan mayoritas Syiah. Sejak Saddam digulingkan, warga Sunni dimarginalkan oleh pemerintahan Syiah di Baghdad. Militer Irak sebelumnya selalu gagal dalam upaya merebut kembali Tikrit. Karena itu, pertempuran kali ini menjadi peraturan besar bagi Pemerintah Irak. Menurut para analis, pertempuran di Tikrit menjadi ujian efektivitas dalam mempersatukan unit-unit tempur yang bertempur di lokasilokasi yang terpisah.

“Pertempuran untuk Tikrit dan kotakota lain di Provinsi Salahuddin akan menjadi gambaran kecil mengenai apa yang terjadi dalam peperangan di Mosul,” demikian analisis dari konsultan intelijen Soufan Group. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan operasi tempur itu harus menghindari korban sipil. “Perang (melawan ISIS) harus menghormati prinsip- prinsip hak asasi manusia (HAM) dan hukum kemanusiaan,” demikian seruan PBB.

Sementara itu, PM Australia Tony Abbott menegaskan akan mengirimkan 300 pasukan tambahan untuk melatih pasukan Irak. Prajurit Australia itu akan bergabung dengan 140 pasukan Selandia Baru di Taji, barat laut Baghdad. Pengiriman bantuan pasukan itu setelah ada permintaan dari AS.

Tahun lalu Australia berkomitmen menyediakan 600 prajuritnya, termasuk 400 personel angkatan udara dan 200 pasukan khusus, untuk membantu pasukan Irak dalam memerangi ISIS.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9036 seconds (0.1#10.140)