Dilema

Rabu, 04 Maret 2015 - 09:59 WIB
Dilema
Dilema
A A A
VILLARREAL - Dilema menghinggapi pikiran Entrenador Barcelona Luis Enrique ketika menyambangi El Madrigal, markas Villarreal, pada leg kedua semifinal Copa del Rey dini hari nanti.

Barcelona datang ke kota di Provinsi Castellon itu dengan modal kemenangan 3-1 pada leg pertama di Camp Nou, 11 Februari lalu. Namun, kini Enrique harus hati-hati dalam menyusun starting eleven armadanya untuk laga kedua nanti. Sebab, jika salah, dia terancam tak bisa menurunkan komposisi terbaik timnya saat melakoni final pada 30 Mei nanti.

Kondisi ini terjadi karena Luis Suarez dan Javier Mascherano sudah mengantongi dua kartu kuning. Jika duo pilar asal Amerika Latin itu kembali menerima kartu di El Madrigal, mereka dipastikan harus mengucapkan goodbye pertandingan final. Apabila itu terjadi, tentu itu akan menyakitkan buat Suarez yang berambisi mencicipi laga final perdananya dengan kostum El Azulgrana.

Setelah sanksi 11 pertandingan pertama bersama Barca lantaran menggigit Giorgio Chiellini pada Piala Dunia 2014, pasti dia tak ingin kembali terganjal hukuman pada final Copa del Rey, salah satu momen terpenting musim ini. Namun, menyimpan Suarez pada leg kedua semifinal nanti juga bukanlah sesuatu yang disukai Enrique.

Pasalnya, striker Uruguay itu sedang on fire dengan mencetak tiga gol dalam dua laga terakhir Barca kontra Manchester City, dan Granada. Selain itu, memarkir Mascherano pun bukan pilihan yang diinginkan Enrique. Sebab, pemain asal Argentina itu tergolong multifungsi bisa diposisikan sebagai bek tengah, atau gelandang bertahan. Kehadirannya mampu menghadirkan keseimbangan buat tim.

Untuk itulah, Enrique harus berhitung secara mendalam sebelum mengeluarkan keputusan. Kebijakan sang entrenador pun siap didukung armadanya. Gelandang Ivan Rakitic menyebut semua pemain siap mengikuti instruksi suksesor Tata Martino itu. Pernyataan itu sekaligus membantah gosip yang menyebut Enrique kehilangan pengaruhnya di kamar ganti Barca.

Mediamedia di Spanyol mengklaim, Lionel Messi mengambil alih kendali tim bersama sejumlah pemain senior lainnya. “Enrique masih bos di Barca dan dia tahu yang terbaik buat tim. Kami masih percaya kepadanya,” tutur pilar asal Kroasia itu saat diwawancarai koran negaranya, Sportske Novosti.

Sejak direkrut dari Sevilla senilai 18 juta euro plus peminjaman Dennis Suarez, dia menjadi dirigen baru El Azulgrana menggantikan peran Xavi Hernandez yang termakan usia, dan Cesc Fabregas yang hengkang ke Chelsea. Dalam 31 pertandingan di semua kompetisi musim ini, dia mengkreasikan 7 assists dan mencetak 6 gol untuk Barca. “Sukses kami adalah aksi kolektif.

Saya yakin bisa memberi kontribusi lebih banyak buat tim dan bermain di level yang lebih tinggi,” ucap pemuda 26 tahun itu. Kondisi ini membuat Barca lebih siap menghadapi Villarreal, apalagi tuan rumah tergolong tim yang sulit dijinakkan. Pada laga terakhir, klub berjuluk The Yellow Submarine itu berhasil menahan Real Madrid 1-1 pada Primera Liga, Minggu (1/3). Tercatat, dari empat laga terakhir, Villarreal mengepak tiga kemenangan tanpa kekalahan.

Namun, setiap kontra Barca, peruntungan Villarreal kurang baik. Dalam 13 pertemuan terakhir, Villarreal tak pernah bisa mengalahkan El Azulgrana. Kemenangan terakhir mereka atas Barca (2-1) terjadi pada Primera Liga di Camp Nou, 10 Maret 2008. Bahkan, dalam lima pertemuan terkini, mereka selalu kalah. Semua statistik minor itu tak membuat Villarreal kehilangan keyakinan.

Kiper Villarreal Sergio Asenjo berharap tuah kandang bisa mengobarkan motivasi timnya untuk membalikkan keadaan. The Yellow Submarine butuh kemenangan 2-0 untuk melaju ke final. “Untuk itu, saya meminta para fans datang ke stadion untuk mendukung tim ini. Kami akan mencoba menembus final. Kami tahu itu sulit, tapi kami akan memanfaatkan peluang yang ada, dan kami yakin bisa melakukannya,” ucap kiper asal Spanyol berusia 25 tahun itu, dikutip World Soccer Talk.

Abdul haris
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4326 seconds (0.1#10.140)