Banyak Manfaat yang Didapat dari Bertani Anggrek

Sabtu, 28 Februari 2015 - 11:40 WIB
Banyak Manfaat yang Didapat dari Bertani Anggrek
Banyak Manfaat yang Didapat dari Bertani Anggrek
A A A
Tidak banyak warga Kota Medan yang berani membudidayakan bunga anggrek. Selain lahan yang minim, banyak anggapan bahwa merawat bunga yang memiliki keindahan dan bau khas ini sulit.

Namun, tidak untuk Susi Suari Safriani. Bagi warga Jalan Lukah, Komplek Astra, Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas ini, memelihara anggrek sangatlah mudah, bahkan jauh lebih mudah dari “merawat” sang suami dan anak-anaknya. Ketika KORAN SINDO MEDAN menemuinya, kemarin, perempuan yang akrab disapa Susi Anggrek ini sedang asyik merawat bunga anggrek yang dia tanam di lahan seluas 15 x 25 meter yang berada persis di belakang rumahnya.

Dengan ramah, dia menceritakan bagaimana awal mulanya menyukai tanaman anggrek. Susi mengaku awal mulainya terjun ke usaha tanaman anggrek sejak 2000 lalu, dimana kondisi perekonomian keluarga saat itu mulai goyah lantaran sang suami yang bekerja sebagai marketing mengalami penurunan pelanggan. Sejak menikah dengan Risunirwan Go, Susi memang sudah suka menanam anggrek di halaman rumahnya.

Ternyata banyak temantemannya yang menyukai bunga anggreknya. Bahkan, pedagang pun banyak yang datang membeli bunga anggreknya. Banyak pedagang yang kemudian menyarankan agar dia memperbanyak tanaman bunga anggrek. Dia lalu menyampaikan permintaan pedagang tersebut kepada sang suami.

Tanpa pikir panjang, sang suami memberikan dukungan dengan menjual mobil pribadinya merek CVR seharga Rp98 juta untuk modal Susi mengembangkan usaha tanaman anggrek. Dengan modal yang semakin besar, dia tentu bisa memperluas lahan. Dia selanjutnya membuka lahan baru di Pancur Batu dengan luas 40 x 1.000 meter.

Saat ini, ibu tiga anak itu tinggal memetik hasilnya, dimana setiap bulannya bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp17 juta-Rp20 juta . “Petani anggrek di Medan sangat minim. Makanya anggrek yang kami budi daya itu habis dibeli para pedagang karena pedagang lebih banyak dibandingkan petani.

Jadi, jangan takut bertanam anggrek. Saya melihat warga Medan sangat enggan bertanam anggrek, padahal selain bernilai ekonomis, mudah dirawat, juga bisa memperindah pekarangan rumah kita,” ujar perempuan kelahiran 28 Mei 1974 ini. Alumnus SMK Kesatria Medan itu menilai penjualan bunga anggrek tidak begitu sulit lantaran pedagang yang mendatangi petani.

Sejauh ini, selain dari Kota Medan, banyak juga yang memesan bunga anggreknya dari Lampung, Pekanbaru, dan kota lain di Indonesia. Padahal, tidak banyak promosi yang dia lakukan. Hanya ada beberapa pembeli yang sudah merasa puas dengan anggreknya lalu membeli kembali dan memberitahukannya kepada orang lain.

Bahkan, ada beberapa orang pelanggannya yang mempromosikannya lewat media sosial. Perempuan yang menjuarai lomba Anggrek Hibrida Seksi Dendrobium di Pekan Flori dan Flora Nasional Direktor Budi Daya dan Pascapanen Florikultuta Medan 2012 itu memiliki filosofi tentang bunga anggrek, yakni “rawat aku, sayangi aku, dan cintai aku, maka aku akan berbalas budi dengan mengeluarkan kecantikan ku, maka jadilah aku bernilai tinggi.

”Filosofi tersebut terus memotivasinya untuk merawat bunga anggrek. Cara merawatnya mudah, cukup aktif menyiram dua kali sehari (pagi dan sore) saat musim panas dan satu kali saat musim hujan. Selain itu, dua kali dalam sepekan memberikan pupuk organik dan antibiotik. Jika pupuk tidak sesuai, daun bunga biasanya akan mengalami kerontokan.

Adapun jenis bunga anggrek yang dia pelihara adalah dendrobium, vanda, mokara, katalia, lilin, dan spesies. Harga jual bunga ini bervariasi mulai dari Rp15.000 hingga Rp1 juta, tergantung jenis dan kondisi bunga. Tetapi harga paling mahal adalah anggrek spesies dari hutan asli.

Irwan Siregar
MEDAN
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3722 seconds (0.1#10.140)