Proyeksi dan Operasi Daya Saing

Sabtu, 28 Februari 2015 - 09:50 WIB
Proyeksi dan Operasi Daya Saing
Proyeksi dan Operasi Daya Saing
A A A
Indikator pendidikan menjadi salah satu hal penting dalam mendeskripsikan berbagai kondisi masyarakat di suatu negara, dari segi ekonomi, politik, hingga teknologi.

Penting untuk dianalisa bersama oleh kita sebagai pembaru dalam memberdayakan setiap sarana dan prasarana yang telah diberikan baik dari pemerintah maupun dari kalangan swasta pemilik usaha. Sebagai agent of change selayaknya kita harus menggunakan analisis SWOT sebagai tahap awal dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Strength atau kekuatan, kita tahu bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam dan juga manusia. Namun dalam hal kelemahannya atau weaknesses, Indonesia belum dapat memberdayakan secara bijak keduanya sehingga daya saing dalam berkompetisi pun sangat minim dirasakan.

Padahal, banyak kesempatan atau opportunities jika SDA dan SDM benar-benar dikonvergensikan, sehingga tanpa takut untuk bersaing dan diintervensi oleh pihak asing yang merupakan sebuah ancaman atau threats. Siapa yang paling bertanggung jawab dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia ini? Pertanyaan ini tidak dapat dijawab dari satu sisi semata.

Pemerintah memang berperan penting dalam mengelola pendidikan di Indonesia, namun kapasitasnya hanyalah sebagai fasilitator dan regulator semata. Bukankah kita sebagai seorang pembaru seharusnya menjadi problem solver dalam memproyeksikan dan mengoperasikan langkah baru nan padu dalam mempertajam daya saing untuk menciptakan sisi kreativitas, imajinasi, dan inovasi?

Menciptakan daya saing berarti kita siap untuk berkompetisi. Riset, insentif, dan ijazah kelulusan hanyalah sebuah reward, hal yang terpenting adalah kontribusi nyata dalam pengabdian kepada masyarakat. Kontribusi yang diberikan pun bukan suatu pelayanan, namun lebih besar dari itu, yakni pemberdayaan.

Pemberdayaan berarti menciptakan penyelesaian dari permasalahan yang ada dengan mengetahui cara mengatasinya. Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh kita, yakni dengan ikut aktif berkontribusi baik harta, tenaga, maupun materi dalam menciptakan daya saing, seperti memberikan sumbangan buku bacaan, menyelenggarakan perlombaan ilmiah maupun nonilmiah, dan masih banyak lainnya.

Kita harus ingat bahwa kesemua aktivitas tersebut adalah modal yang sangat berharga untuk memupuk kemampuan diri. Insan-insan dengan kualitas terbaik pasti akan mampu mendorong negeri ini menuju kesejahteraan. Dengan langkah-langkah itu visi Indonesia 2025 dapat terwujudkan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni ”Menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna)”.

Seharusnya kita pun ikut serta mewujudkan visi agung tersebut dengan tanpa mempertanyakan apa yang telah negara berikan untukmu, namun apa yang telah kamu berikan untuk negaramu (JF Kennedy).

Suci Kismayanti
Mahasiswi Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8627 seconds (0.1#10.140)