Tragedi

Jum'at, 27 Februari 2015 - 11:11 WIB
Tragedi
Tragedi
A A A
LONDON - Arsenal dianggap main-main ketika dikalahkan AS Monaco di turnamen pramusim Emirates Cup. Namun, bukti terakhir menunjukkan justru Monaco yang tidak serius pada pertandingan tersebut.

Bertemu di panggung yang jauh lebih bergengsi, Arsenal merasakan ”kehebatan” Monaco sesungguhnya. Klub London Utara itu menyerah 1-3 pada leg pertama babak 16 besar di Emirates Stadium dini hari kemarin. Hasil ini mempertegas ketidakmampuan The Gunnersmeladeni Monaco.

Mereka juga tumbang 0-1 pada laga uji coba di awal 2014/2015. Kembali takluknya Arsenal sebenarnya mengejutkan. Mereka dalam performa terbaik dengan memetik delapan kemenangan di sembilan laga terakhir. Kondisi demikian membuat Per Mertesacker dkk diperkirakan dapat mudah mencundangi Monaco meski berstatus runner-up.

Di lain pihak, Monaco disebut sebagai juara grup terlemah. Les Rouges et Blancsmengantongi poin (11) dan gol (4) terendah dibandingkan tujuh penguasa grup lain. Meski begitu, Monaco memiliki lini belakang terbaik dan cuma kebobolan sekali. Toh, ketangguhan pertahanan itu diprediksi tidak bakal berpengaruh di Emirates. Sebab, Pelatih Leonardo Jardim kehilangan tiga bek reguler.

Sementara gelandang bertahan sekaligus kapten tim Jeremy Toulalan berhalangan menyusul sanksi disiplin. Fabinho, yang biasa mengisi sisi kanan pertahanan, terpaksa mengisi posisi Toulalan. Di tengah keadaan ini, The Gunnerssemestinya mudah berjaya, tapi kenyataan bicara lain. Geoffrey Kondogbia dan Dimitar Berbatov membawa tim tamu memimpin.

Tuan rumah sempat menumbuhkan harapan setelah Alex Oxlade-Chamberlain mencetak gol pada injury time. Sayang, antusiasme The Gunners hanya sebentar. Monaco kembali memimpin dua gol berkat Yannick Ferreira-Carrasco. ”Sepak bola bukan ditentukan perbandingan di atas kertas, melainkan penampilan di lapangan. Kami membunuh diri sendiri karena melakukan begitu banyak kesalahan,” ujar Pelatih Arsenal Arsene Wenger, dilansir situs resmi UEFA.

Tantangan berat kini menanti Arsenal di Stade Louis II, 17 Maret mendatang. Mereka mesti menaklukkan Monaco dengan selisih tiga gol. Sepanjang sejarah Liga Champions, belum ada tim yang mampu melakukannya. Jika gagal, Arsenal akan terhenti pada babak 16 besar Liga Champions untuk lima musim secara beruntun.

”Mungkin tidak ada yang menyangka hasil ini. Arsenal memiliki tim bagus. Tapi, kami punya hasrat menang lebih besar. Sepertinya mereka meremehkan kami. Masih ada satu pertandingan tersisa. Kami harus tuntaskan pekerjaan,” tutur Berbatov.

Harley ikhsan
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8504 seconds (0.1#10.140)