Lebih Baik Perkuat Pasar Dalam Negeri

Kamis, 26 Februari 2015 - 12:43 WIB
Lebih Baik Perkuat Pasar Dalam Negeri
Lebih Baik Perkuat Pasar Dalam Negeri
A A A
Kendati pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat, tahun ini kinerja bisnis perbankan diyakini tetap tumbuh. Perlu berbagai upaya untuk memanfaatkan pasar yang terus berkembang, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi.

Sebagai salah satu bank swasta nasional, Bank Panin optimistis bisa turut tumbuh seiring berbagai program pembangunan yang direncanakan pemerintah. Apalagi, pembangunan nasional kini tidak hanya difokuskan di Pulau Jawa, tetapi juga di wilayah lain. Untuk mengetahui bagaimana strategi bisnis Bank Panin ke depan, berikut petikan wawancara bersama Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dari kacamata bankir, bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di tahun ini?

Kalau pemerintah bisa mewujudkan apa yang mereka janjikan, seperti fokus untuk membangun infrastruktur dan faktor pendukung kegiatan bisnis, ini dapat mempercepat pemulihan. Saat ini kan di luar Jawa seperti Sumatera dan Sulawesi masih tergantung komoditas dan mineral yang terdampak kondisi ekonomi dunia.

Kalau saya melihat berdasarkan potensi luas kondisi geografi dan jumlah penduduk, saya kira pebisnis jangan lihat keluar. Fokus saja untuk memperluas penetrasi di dalam negeri. Kita berharap pemerintah dapat memperkuat iklim usaha dengan baik. Satu lagi, kegiatan bisnis akan berjalan baik apabila didukung oleh infrastruktur telekomunikasi yang bagus. Teknologi ini dapat menekan biaya apalagi kita (Bank Panin) memiliki jaringan cukup luas.

Bagaimana Bank Panin melihat tantangan pasar bebas perbankan nanti?

Saya yakin kita di sini pasti lebih unggul karena mulai lebih awal dibandingkan asing yang baru masuk nanti. Yang penting, jangan cepat merasa puas diri sebagai badan usaha. Karena bisnis ini dinamis, banyak butuh inovasi. Generasi yang dulu berkuasa dalam bisnis, sudah berganti dengan generasi yang memakai smartphone. Kita harus bisa membaca perubahan pasar. Tantangannya bagaimana masuk ke pasar generasi yang baru ini, karena investasinya pasti tidak sedikit.

Bagaimana potensi dalam negeri yang akan direbut pemain asing?

Saya setuju dalam pasar bebas nanti justru orang luar berlombalomba ingin masuk ke sini. Bayangkan, berapa banyak penduduk yang butuh barang konsumsi. Kami yang termasuk BUKU 3, akan fokus di dalam negeri. Belum lagi kita tidak kenal karakter masyarakatnya. Lebih baik perkuat di tempat yang kita mengerti. Bank itu sifat bisnisnya regulated prudent.

Kami tidak akan masuk ke sektor yang kami tidak mengerti risikonya karena ini uang masyarakat. Termasuk, dalam prospek pembangunan infrastruktur. Nanti kami lihat potensinya untuk masuk ke sektor infrastruktur, walaupun tidak mungkin sendirian. Bank sekelas kami harus perhatikan risiko yang mungkin terjadi alias prudent.

Apa yang ingin Anda lakukan di Bank Panin?

Kami saat ini di posisi delapan berdasarkan aset, dan saya ingin bawa melampaui posisi ini. Untuk itu, kita harus pertimbangkan kekuatan, kelemahan, potensi apa yang bisa dimasuki, dan tekanan apa yang akan terjadi. Kondisinya saat ini semua bank besar dalam negeri beroperasi di sektor yang sama, ritel banking dan komersial. Kompetisi ketat pasti akan terjadi. Tinggal bagaimana bisa selamat dan tetap berkembang. Di sektor ini kuncinya ada di SDM dan infrastruktur teknologi.

Bagaimana anda melihat Bank Panin saat ini?

Saya melihat bank ini sebagai bank swasta yang tidak berpindah kepemilikan mayoritasnya di antara 10 besar bank nasional. Rata rata bank besar lainnya sudah berpindah saham mayoritasnya. Anda bisa lihat bank swasta lain. Kedua, saya masuk dengan jaringan 500 lebih jaringan kantor di seluruh Indonesia. Tinggal bagaimana manfaatkan kembangkan kekuatan yang ada untuk bisnis. Jangan sampai jadi sia-sia.

Bagaimana tantangan bisnis tahun ini?

Target tahun ini sudah disampaikan ke regulator. Dan kami tahu diri dengan kondisi ekonomi yang menantang, tidak seperti tahun sebelumnya. Namun bagaimanapun, harus tetap optimistis tetap bertumbuh sesuai target.

Bagaimana Anda mengembangkan regenerasi di bisnis ini?

Rasanya semua pejabat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sekarang tahu bagaimana dulu saya berkomunikasi dengan rekanrekan muda. Regenerasi kepemimpinan adalah hal penting. Semoga di tempat lama saya tidak terlalu buruk dalam mempersiapkan pemimpin yang sekarang bertugas.

Kalau di perusahaan besar pasti selalu ada development program untuk anak muda yang bisa masuk fast track . Saat dibutuhkan nanti mereka harus sudah siap. Kita harus menciptakan kader baru. Berikan kesempatan yang luas agar mereka matang mengambil keputusan.

Anda sudah malang melintang di industri keuangan di Tanah Air, bagaimana rasanya menjadi pemimpin di perbankan swasta?

Pemimpin organisasi itu harus bisa membawa organisasi mencapai tujuan. Sehingga, harus punya visi mau ke mana arahnya. Jangan lupa ada pertimbangan kepentingan pemegang saham dan pemimpin harus mendefinisikan kepentingan semua pihak. Seperti perbankan, tentu ada kepentingan bisnis. Namun, bank juga punya banyak pihak yang terkait. Ada nasabah karyawan pemegang saham masyarakat regulator. Pemimpin harus bisa lihat sisi kepentingannya dan mau ke mana arahnya.

Bagaimana Anda menyamakan visi dengan bawahan?

Ini adalah tugas seorang pemimpin untuk harmonisasikan kepentingan yang berbeda atau berlawanan arah. Tidak ada teori khusus soal ini. Namun, pemimpin yang baik harus bisa berdiri di atas semua kepentingan dan mengutamakan kebersamaan. Kuncinya mau mendengar dan berkomunikasi. Selain itu, harus peduli pada lingkungan. Pemimpin harus mau mengajak bicara setiap pihak. Berikan kesempatan semua untuk sampaikan argumennya. Kalau ada kebijakan baru, harus dibicarakan. Kembalikan kepada landasan utama, mau ke mana arahnya.

Ada kesulitan yang paling berarti dalam karier anda?

Kesulitan pasti ada, tapi tentu relatif beratnya. Karena setiap organisasi dinamis, pemimpin harus menghadapinya, tidak boleh gampang menyerah, mengeluh, dan putus asa. Masalah itu adalah tantangan untuk dihadapi dan diselesaikan. Pasti akan ada masalah karena pemimpin berada di antara berbagai kepala dan kepentingan.

Ada prinsip khusus dalam memimpin?

Dalam bisnis bank, tentu ada performa bisnis dalam data dan angka yang jelas panduannya. Kuncinya di sana. Walaupun mudah dibicarakan, banyak kepentingan. Kita harus membawa orang untuk fokus ke masalah target performa. Kembali lagi, kita harus punya tujuan yang diterjemahkan ke target angka. Lalu, evaluasi dan perbaiki secara fleksibel kalau ada masalah.

Bagaimana caranya Anda bisa sukses masuk ke berbagai sektor?

Kuncinya satu, di mana pun berada, berikan yang terbaik di setiap posisi yang dijalankan. Ingat jabatan hanyalah kepercayaan. Kepercayaan Inilah modal yang dimiliki seorang profesional, baik di birokrat dan swasta. Profesional itu dihargai karena integritas dan reputasi.

Saya selalu sebagai profesional baik di pemerintahan dan swasta. Faktor utama yang harus diperhatikan ialah bagaimana menerjemahkan keinginan dalam memberi kepercayaan. Dan, kita juga harus tahu diri kalau memang sudah tidak dibutuhkan sebaiknya menyingkir.

Apalagi sebagai orang beragama, berarti harus bekerja untuk melayani dalam segala hal, baik di pemerintah dan swasta. Manusia ini hidup saling melayani, di pemerintahan melayani masyarakat dan di swasta juga untuk melayani bawahan yang menjadi tanggung jawab saya.

Hafid fuad/Hatim varabi
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5119 seconds (0.1#10.140)