Eropa Dukung Perpanjangan Bailout Yunani

Kamis, 26 Februari 2015 - 12:32 WIB
Eropa Dukung Perpanjangan Bailout Yunani
Eropa Dukung Perpanjangan Bailout Yunani
A A A
BRUSSELS - Para menteri keuangan (menkeu) zona euro mendukung proposal reformasi yang ditawarkan Yunani dengan imbalan perpanjangan bailout empat bulan. Perpanjangan bailout akan membuat pemerintahan Yunani tetap berjalan normal dan tetap berada di zona euro.

Langkah para menkeu itu direspons positif oleh pasar. Bursa saham Eropa, terutama indeks saham London, menguat ke rekor tertinggi. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Sentral Eropa (ECB) menyatakan menerima rencana reformasi itu, meskipun proposal itu menjadi kemunduran bagi pemerintahan sayap kiri radikal Yunani yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Alexis Tsipras.

Sebanyak 19 menkeu zona euro melakukan konferensi jarak jauh membahas proposal Yunani tersebut. Sejumlahparlemen, termasuk Jerman, saat iniharusmenyetujui perpanjangan itu sebelum masa berlaku bailout saat ini habis pada Sabtu (28/2). Adapun sejumlah detail utama yang harus segera diputuskan dalam beberapa pekan mendatang.

”Kami menghindari krisis tapi ada banyak tantangan menghadang,” ujar Komisioner Urusan Ekonomi Uni Eropa Pierre Moscovici, dikutip kantor berita AFP. Kementerian Keuangan Yunani menyatakan, pihaknya memenangkan ruang bernapas beberapa pekan untuk maju dengan sejumlah alternatif baru pada program bailout saat ini.

Bursa Athena ditutup naik 9,81%, seiring menguatnya keyakinan tentang kesepakatan tersebut setelah beberapa pekan pertemuan di Brussels dan sejumlah negara. Indeks FTSE 100 di London mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, mengalahkan rekor sebelumnya pada Desember 1999, naik 0,54% menjadi 6.949,63 poin.

Kepala IMF Christine Lagarde memperingatkan, daftar proposal reformasi Yunani tidak memberi jaminan yang pasti bahwa pemerintah akan melaksanakan reformasi yang dijanjikan. Yunani mendapatkan bailout dua kali yakni pada 2010 dan 2012 dengan total dana 240 miliar euro. Bailout itu membuat Yunani menanggung utang hingga 175% dari output ekonomi tahunan.

Tsipras yang menang pemilu pada Januari lalu mendesak penghentian program bailout dan mengurangi langkah penghematan yang diberlakukan para kreditor utama Yunani yakni Uni Eropa, ECB dan IMF. Para menkeu zona euro dalam pernyataan bersama mengungkapkan, tiga lembaga itu yakin rencana baru Yunani cukup komprehensif untuk menjadi titik awal bagi negosiasi selanjutnya.

”Kami sepakat meneruskan dengan prosedur nasional dengan tujuan mencapai keputusan akhir mengenai perpanjangan hingga empat bulan,” demikian pernyataan para menkeu.. Jika kesepakatan itu didukung oleh parlemen zona euro, semua pihak akan bertemu lagi untuk membahas kesepakatan penuh pada akhir April.

Dengan demikian, Athena dapat memenuhi pembayaran utang yang jatuh pada Juni. Kanselir Jerman Angela Merkel meminta partai konservatifnya rapat pada Selasa (24/2) untuk mendukung perpanjangan itu, saat majelis rendah menggelar voting pada Jumat (27/2). Dia menekankan, tugas ini belum selesai. Presiden Prancis Francois Hollande menilai perkembangan saat ini merupakan kompromi yang bagus.

Menkeu Spanyol Luis de Guindos menyebutnya sebagai solusi positif. Saat ini pemerintahan Spanyol menghadapi tekanan berat dari partai-partai sayap kiri menjelang pemilu yang akan digelar tahun ini. Sejumlah langkah reformasi yang diumumkan Yunani antara lain langkah memperketat pengumpulan pajak dan belanja pemerintah, termasukuntukgaji pegawai sipil dan dana pensiun, serta memberantas korupsi.

Meski demikian, langkah reformasi itu juga mencakup langkah mengatasi kesulitan rakyat akibat kebijakan penghematan yang terlalu ketat terkait program bailout. Langkahlangkah tersebut termasuk listrik gratis bagi 300.000 keluarga miskin, akses gratis untuk layanan kesehatan, kupon makanan dan transportasi publik, dan bantuan untuk penerima pensiun berjumlah kecil.

Kepala ECB Mario Draghi menjelaskan, beberapa rencana reformasi Yunani melenceng dari program-program yang ada dan setiap langkah baru harus sesuai atau berkualitas lebih baik dalam memangkas utang Yunani. Para diplomat di Brussels menyatakan, banyak yang keberatan tentang proposal Yunani tapi semua mengakui bahwa lebih baik memiliki kesepakatan awal untuk menghindari risiko kegagalan.

Meski demikian, para analis menilai Eropa memiliki banyak cara untuk mengatasi tantangan terkait utang jangka panjang Yunani. ”Kesepakatan ini hanya pengisi sementara, dan belum mampu mengatasi kondisi utang Yunani yang tidak berkelanjutan. Kegagalan pemerintahan dan keluarnya Yunani dari zona euro tetap menjadi kemungkinan di masa depan,” kata Jennifer McKeown dari Capital Economics.

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4312 seconds (0.1#10.140)