Menggali Sudut Interior

Minggu, 01 Februari 2015 - 12:45 WIB
Menggali Sudut Interior
Menggali Sudut Interior
A A A
Objek fotografi yang menarik tak sebatas keindahan lanskap alam dan potret manusia. Struktur bangunan baik eksterior maupun interior pun bisa dimaksimalkan untuk mendapatkan foto yang menawan.

Mengabadikan foto yang menarik dari interior ruangan bisa menjadi tantangan tersendiri, namun kemampuan ini dapat diasah oleh setiap fotografer. Berjibaku dengan pencahayaan, memahami pola struktur bangunan yang terkadang sangat rumit dan elemen-elemen detail interior, merupakan bagian dari kesulitan saat memotretnya. Ada beberapa tips ringan untuk mulai memotret interior bangunan yang juga bisa dilakukan dengan peralatan fotografi sederhana.

Pertama, memasukkan sosok manusia dalam komposisi. Tentu saja ada interior bangunan yang lebih baik terlihat kosong tanpa aktivitas manusia di dalamnya. Namun, salah satu bagian menarik saat melihat foto interior adalah menyaksikan bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan dalam bangunan tersebut.

Teknik ini juga bisa membantu terutama jika kita ingin memotret dari sudut yang tidak biasa atau menunjukkan skala besarnya bangunan tersebut. Contohnya menempatkan pejalan kaki di satu bidang komposisi saat ingin memotret Tugu Monas untuk memperlihatkan besarnya monumen tersebut. Kedua, berdamai dengan pencahayaan. Salah satu permasalahan utama saat memotret interior bangunan adalah pencahayaan minim.

Untuk meminimalkan masalah ini, bantuan tripod sangat membantu untuk menstabilkan kamera saat rana terbuka agar blur akibat shake tidak tercipta dalam foto. Jika tidak menggunakan tripod, kita bisa menyiasatinya dengan menaikkan ISO agar kecepatan rana saat memotret bisa ditambah dan risiko shake bisa berkurang.

Selain minimnya cahaya, sumber lampu neon dalam ruangan juga kerap menimbulkan sedikit masalah tambahan saat memotret. Warna yang dihasilkan pada foto akan cenderung kuning jika kita memotret tanpa mengatur white balance kamera. Pada menu pemotretan otomatis, kamera mengatur white balance pada mode automatic white balance (AWB) yang diperuntukkan untuk memotret di luar ruang dengan pencahayaan matahari.

Suhu lampu neon dalam ruangan yang tentu saja lebih rendah daripada suhu matahari membutuhkan penyesuaian dan penyetelan white balance. Gunakan pilihan fluorescent light agar hasil foto tidak terlihat kuning. Ketiga, mengubah sudut pandang. Setiap struktur bangunan adalah karya dari arsitek yang sangat mempertimbangkan estetika desain arsitektural dalam pembuatannya.

Temukan sudut yang tepat untuk menampilkan sudut terbaik dari setiap elemen struktur bangunan. Kerap sudut terbaik secara fotografis tak terlihat dalam sudut pandang normal. Contohnya bisa kita lihat pada foto karya fotografer KORAN SINDO Yorri Farli di atas. Pola setengah lingkaran dari pelataran lantai salah satu mal di pusat Kota Jakarta terlihat sangat menarik diabadikan dari angle bird view (atas ke bawah). Pola ini tak akan terlihat jika kita memotretnya dengan angle konvensional seperti eye level (sudut pandang sejajar mata).

Arie yudhistira
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7754 seconds (0.1#10.140)