Bermutasi, Virus Ebola Menyerang Tanpa Gejala

Minggu, 01 Februari 2015 - 12:18 WIB
Bermutasi, Virus Ebola Menyerang Tanpa Gejala
Bermutasi, Virus Ebola Menyerang Tanpa Gejala
A A A
CONAKRY - Ancaman serangan virus ebola makin mengerikan. Di tengah usaha para ilmuwan mencari vaksin untuk mematikan penyakit ganas itu, mereka justru menemukan hal baru.

Ebola telah bermutasi. Mereka kini melacak bagaimana virus ini berubah dan meneliti kemungkinan kecepatan penularan virus ini dari orang ke orang. Para peneliti dari Institut Pasteur Prancis yang pertama kali mengidentifikasi proses mutasi itu. Mereka mulai menganalisis ratusan sampel darah dari pasien ebola di Guinea dan coba memecahkan bagaimana virus ini berubah dan mencoba menemukan bagaimana virus ini menular dari orang ke orang.

Para peneliti menggunakan metode sequencing genetic untuk melacak perubahan genetik virus ebola. Sejauh ini mereka telah menganalisis sekitar 20 sampel dari dari Guinea, sementara 600 sampel lainnya masih dalam pengiriman ke laboratorium dan hasilnya baru akan terlihat dalam beberapa bulan mendatang.

“Virus ini berubah cukup banyak karena itulah penting untuk mendiagnosis kasus baru. Untuk mengetahui pengobatan yang tepat, kita harus tahu bagaimana virus ini berubah,” kata Anavaj Sakuntabhai, salah satu peneliti, seperti dilansir BBC kemarin. Ebola adalah jenis virus RNA seperti halnya HIV dan influenza yang memiliki tingkat mutasi tinggi.

Ebola dimungkinkan terus berubah dan terbukti mampu beradaptasi dengan lingkungan apa pun. Yang mengkhawatirkan adalah virus ebola berpotensi menjadi lebih cepat menular. Bahkan Sakuntabhai menemukan sejumlah kasus ebola tanpa gejala sama sekali. Orang-orang yang menderita ebola tanpa gejala kemungkinan dapat menyebarkan virus dengan lebih baik, tetapi Sakuntabhai belum bisa memastikan hal tersebut.

“Biasanya virus yang dapat mengubah dirinya menjadi kurang mematikan akan lebih cepat menular, itulah yang paling kita takuti,” kata Sakuntabhai. Namun Profesor Jonathan Ball dari University of Nottingham berpendapat lain. Dia menilai temuan Sakuntabhai belum begitu jelas mengingat belum dapat dipastikan orang yang terserang tanpa gejala.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6086 seconds (0.1#10.140)