Pria Bersenjata Ganggu Siaran Televisi Belanda

Sabtu, 31 Januari 2015 - 12:55 WIB
Pria Bersenjata Ganggu Siaran Televisi Belanda
Pria Bersenjata Ganggu Siaran Televisi Belanda
A A A
DEN HAAG - Seorang pria bersenjata mengganggu siaran televisi Belanda pada Kamis (29/1) malam waktu setempat atau kemarin WIB.

Dia mengancam para pegawai di stasiun televisi publik NOS dan meminta jam siaran. Sebelum permintaannya terpenuhi, pria berjas dan berdasi itu langsung dibekuk polisi yang bergerak cepat. Pria yang lancar berbahasa Belanda itu membawa pistol berwarna hitam. Dia memasuki studio siaran NOS yang sedang menyiarkan berita malam pada pukul 08:00 malam waktu setempat.

Siaran langsung itu pun berhenti dan di layar hanya tertera tulisan, “Terkait situasi tertentu, tidak ada siaran untuk saat ini.” Seluruh staf dan presenter di studio langsung dievakuasi menyusul ada penyusupan dan penyerangan itu. Semua karyawan yang berada di Gedung NOS di Hilversum pun langsung diminta meninggalkan gedung. Tidak ada peluru yang ditembakkan pria bersenjata dan petugas keamanan.

Setelah pria bersenjata itu ditangkap polisi, NOS langsung menyiarkan insiden tersebut. Dalam siarannya, pria yang mengenakan jas hitam, kemeja putih, dan dasi berwarna gelap itu berbicara dengan tenang di hadapan kamera. Dia mengklaim mewakili “perkumpulan hacker“. “Saya ingin berbicara tentang segala sesuatu terkait kepentingan dunia. Kita direkrut oleh lembaga intelijen,” kata pria itu di depan kamera televisi.

“Setelah pesan terkirim, kita akan bertepuk tangan dan kamu dapat pergi ke rumah.” Pria bersenjata itu langsung menjatuhkan senjatanya dan mengangkat kedua tangannya ketika lima petugas keamanan bersenjata menyerbunya. “Saya jatuhkan (pistol), saya jatuhkan,” katanya. Kemudian seorang polisi berucap, “Situasi telah terkendali.” Setelah pria bersenjata itu ditangkap polisi, Direktur Umum NOS Jan de Jong bersyukur tidak ada korban tewas dan terluka dalam insiden itu.

Polisi telah menyatakan Gedung NOS aman dua jam setelah penyusupan itu. Ternyata pria bersenjata itu menyerahkan surat ancaman kepada staf NOS . Surat yang dipublikasikan di situs NOS itu berisi ancaman kalau dia bersenjata dan tidak bekerja sendirian. “Ada lima plus 98 hacker yang siap melakukan serangan cyber,” demikian bunyi suratpria itu.

Dia juga mengancam delapan peledak yang mengandung materi radioaktif telah ditanam di Belanda. Bahan peledak itu akan diledakkan jika dia dilarang melakukan siaran langsung di stasiun televisi. Juru bicara kantor penuntut umum Johan Bac mengungkapkan, pria bersenjata itu berusia 19 tahun. Dia berasal dari Kota Pijnacker di dekat Den Haag. Kini pria itu telah ditahan polisi. “Polisi akan mendakwa tersangka karena melakukan penyanderaan dan kepemilikan senjata ilegal,” tutur Bac, dikutip kantor berita AFP .

Media lokal Belanda memberitakan bahwa pria bersenjata itu baru saja kehilangan orang tuanya dan mengalami gangguan mental. Sementara itu, Wali Kota Hilversum Pieter Broertjes mengungkapkan, pemerintah telah meningkatkan langkah-langkah pengamanan untuk melindungi pekerja media setelah penyerangan di kantor majalah satir Charlie Hebdo awal pekan ini yang menewaskan 12 orang.

Meski demikian, pengamanan yang ketat tetap dapat ditembus pria bersenjata yang masuk ke studio NOS setelah mengancam petugas keamanan.

Andika Hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3405 seconds (0.1#10.140)