Off Ramp Tanjung Duren Urai Kemacetan

Sabtu, 31 Januari 2015 - 11:59 WIB
Off Ramp Tanjung Duren Urai Kemacetan
Off Ramp Tanjung Duren Urai Kemacetan
A A A
JAKARTA - Seminggu sudah pengguna kendaraan di tol dalam kota merasakan off ramp (pintu keluar) di Tanjung Duren, depan Central Park, Jakarta Barat.

Berbagai kajian dan evaluasi mulai dilakukan Sudin Perhubungan Jakarta Barat. Hasilnya Sudin Perhubungan Jakarta Barat mengklaim off ramp itu mampu mengurangi kemacetan di Jalan S Parman, khususnya Slipi. Selanjutnya Sudin Perhubungan Jakarta Barat mengkaji pemecahan kepadatan lalu lintas di perempatan Grogol. Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Barat Mirza Aryadi menjelaskan, pihaknya akan melaporkan hasil evaluasi tersebut ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

“Secepatnya akan saya laporkan. Bagaimanapun off ramp itu kan rencana gubernur. Jadi soal tetap dan tidak itu kewenangan dinas,” kata Mirza kemarin. Menurut Mirza, kebijakan off ramp tersebut bagian dari rencana besar mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Grogol hingga Tanjung Duren. Seminggu ini banyak kendaraan yang kerap menggunakan off ramp itu. Pembukaan pintu keluar tol juga mampu mengurangi kepadatan di daerah Slipi, khususnya off ramp S Parman.

“Hanya, beberapa titik jalan masih macet. Karena itu, kita masih mengkajinya lebih lanjut, terutama kawasan Tanjung Duren dan Grogol,” ungkapnya. Salah satu caranya menambah durasi lampu merah Grogol dari Tomang menuju Jalan Latumenten. “Selain itu, kami juga akan membuat Jalan Tanjung DurenRaya menjadisatulajursupaya jalur itu bisa lancar dan tidak padatpada sore hari. Nantiuntuk putar arah pengendara bisa di depan Pasar Kopro,” bebernya.

Mirza yakin rangkaian rencana itu mengurai kemacetan di Jalan Tanjung Duren Raya yang terkenal macet saat sore hari. “Secepatnya wacana itu kami realisasikan,” ujarnya. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo menjelaskan, waktu seminggu tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai keberhasilan pembukaan off ramp Tanjung Duren untuk mengurai kemacetan.

“Satu minggu enggak ngaruh, sebulan baru kita lihat hasilnya. Yang jelas, seminggu terakhir pembukaan itu tidak ada kecelakaan. Karena bukan titik laka lantas (kecelakaan lalu lintas),” sebutnya. Ipung mengakui dalam beberapa hari terakhir pihaknya dan Sudin Perhubungan Jakarta Barat saling berkoordinasi mengatasi kemacetan di kawasan Tanjung Duren-Grogol. “Fokusnya diputer ke arah depan Trisakti dari S Parman karena penyebab lalu lintas padat salah satunya itu,” ungkapnya.

Dia setuju rencana Sudin Perhubungan menambah durasi lampu merah arah menuju Jalan Latumenten. Penambahan durasi ini akan memperlancar kendaraan akan berputar arah. “Soalnya putaran itu tidak mungkin kami lebarkan jalurnya mengingat letaknya di bawah.

Kalau misalnya kami tutup, kasihan pengendara yang menuju arah Tarumanagara dan Trisakti karena harus berputar di Latumenten. Makanya solusi terakhir adalah panjangkan durasi,” paparnya. Kebijakan satu arah di Jalan Tanjung Duren Raya akan dikoordinasikan dengan pihak Mal Ciputra.

yan yusuf
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6530 seconds (0.1#10.140)