Fed Beri Sinyal Suku Bunga Naik Pertengahan Tahun

Jum'at, 30 Januari 2015 - 11:25 WIB
Fed Beri Sinyal Suku Bunga Naik Pertengahan Tahun
Fed Beri Sinyal Suku Bunga Naik Pertengahan Tahun
A A A
WASHINGTON - Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, menyatakan tetap ”sabar” dalam proses menaikkan tingkat bunganya, kendati perekonomian telah menunjukkan pertumbuhan yang solid.

Hal itu dinilai pasar sebagai sinyal bahwa kenaikan suku bunga paling cepat dilakukan bulan Juni mendatang. Hasil pertemuan dua hari Federal Open Market Committee (FOMC) kemarin menetapkan tingkat bunga federal tidak berubah, mendekati0%, sepertiyang telah dipatok sejak 2008 lalu.

”Berdasarkan penilaian terakhir, ditetapkan bahwa komite ini bisa bersabar dalam proses mengawali normalisasi kembali kebijakan moneter,” ungkap badan pengambil kebijakan di bank sentral AS tersebut dalam pernyataan resminya. Pemimpin Fed Janet Yellen bulan lalu menyatakan, kemungkinan kecil bank sentral akan menaikkan tingkat bunganya dalam dua pertemuannya ke depan, yakni di bulan Januari dan Maret.

Kebanyakan ekonom memperkirakan kebijakan menaikkan tingkat bunga baru akan diambil FOMC di pertemuannya pada pertengahan Juni mendatang. ”Mereka mestinya tidak bakal lagi menggunakan kata sabar itu pada pertemuan bulan Maret nanti jika memang akan melakukan pengetatan Juni mendatang,” ujar Kepala Ekonom High Frequency Economics Jim O’Sullivan, seperti dikutip AFP, kemarin.

Pertemuan 17-18 Maret nanti menurut perkiraannya akan diiringi oleh pembaruan proyeksi ekonomi, prediksi tingkat bunga, serta konferensi pers langsung oleh Yellen. FOMC menyatakan, dalam enam pekan sebelum pertemuan di bulan Desember, datadata serta informasi lainnya menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi Negeri Paman Sam berkembang secara solid.

Hal itu menegaskan perbaikan dari pandangan di bulan sebelumnya yang menyebut perkembangan ekonomi masih berjalan secara moderat. FOMC melihat perbaikan lebih lanjut dalam pasar tenaga kerja AS, yang diiringi oleh peningkatan jumlah perolehan pekerjaan, serta penurunan tingkat pengangguran. AS pada kuartal III/2014 lalu menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 5%.

Sepanjang 2014 perekonomian AS juga menunjukkan pertumbuhan terkuatnya dalam 15 tahun terakhir, yang mendorong tingkat pengangguran turun menjadi 5,6% di bulan Desember tahun lalu. The Fed juga mencatat peningkatan yang moderat dalam pengeluaran rumah tangga yang menyumbang sekitar 70% dari aktivitas ekonomi AS.

Penurunan harga energi akhirakhir ini dinilai ikut mendorong daya beli rumah tangga. Bank sentral AS itu juga menyatakan bahwa rendahnya inflasi, yang telah berada di bawah target 2% yang ditetapkan the Fed, sebagai dampak dari turunnya harga energi. Kendati demikian, the Fed tetap menilai perkiraan inflasi jangka panjang masih tetap stabil.

Sinyal the Fed mengenai kenaikan tingkat bunga pada pertengahan tahun nanti turut mendongkrak nilai tukar dolar. Itu seiring meningkatnya ekspektasi investor akan hasil investasi di AS, terlebih saat bank-bank sentral lainnya menerapkan kebijakan moneter yang longgar.

”Jika ada yang mengira the Fed akan seperti bank-bank sentral lainnya dan menunda kenaikan tingkat bunga hingga akhir tahun atau bahkan tahun depan, maka pernyataan FOMC hari ini menegaskan bahwa the Fed sama sekali tidak memiliki rencana seperti itu,” ujar Direktur IHS Global Insight Paul Edelstein.

M faizal
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7900 seconds (0.1#10.140)