Presiden Luncurkan Proyek Ambisius

Rabu, 28 Januari 2015 - 10:55 WIB
Presiden Luncurkan Proyek Ambisius
Presiden Luncurkan Proyek Ambisius
A A A
KUALA TANJUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan Kawasan Industri Kuala Tanjung-Sei Mangkei sebagai salah satu proyek ambisius di awal pemerintahannya.

“Ini proyek pertama dan ambisius. Setelah saya lihat, proyek ini cukup realistis untuk dikerjakan dengan gotong royong BUMN. Ke depan, swasta didorong masuk ke KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sei Mangkei dan Kuala Tanjung ini,” kata Presiden seusai melakukan groundbreaking proyek Pelabuhan Multi Purpose Kuala Tanjung PT Pelindo I, proyek Kawasan Industri Alumunium PT Inalum, dan proyek KEK Sei Mangkei PTPN III, di Kuala Tanjung, Batubara, kemarin.

Presiden Jokowi mengaku sudah tiga kali ditanyai Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho mengenai KEK Sei Mangkei. Awalnya, dia menyangka kawasan ini hanya memiliki luas sekitar 10 hektare (ha) sampai 20 ha. Tapi, dia terkejut setelah mendapatkan jawabannya bahwa KEK Sei Mangkei memiliki areal 2002,77 ha dan akan didukung dengan pelabuhan laut dengan luas 200 ha.

“Maka saya langsung perintahkan Menteri BUMN dan kementerian terkait cek ke lapangan. Kita lihat kemampuan anggaran (dan ternyata) ada. Maka saya kira, proyek besar ini bisa dimulai pengerjaannya. Dengan sinergi BUMN, saya targetkan Maret 2017 harus selesai dan diresmikan. Tidak boleh mundur lagi,” katanya.

Pelabuhan Kuala Tanjung ini akan menjadi kawasan pelabuhan besar di Indonesia dengan kapasitas 60 juta teus per tahun. Pelabuhan ini paling besar di Indonesia dan Presiden optimistis bisa terwujud, apalagi dengan komitmen pemerintah daerahnya yang kuat.

Pada tahap awal pembangunan dermaga pelabuhan sepanjang 400 meter yang nanti akan menampung 400.000 teus peti kemas per tahun. Sementara proyek pembangunan kedua, yakni pembangunan terminal kontainer sepanjang 21 kilometer (km) nanti akan menampung 25 juta teus peti kemas pertahun.

Pelabuhan ini akan menjadi kawasan strategis karena kapal-kapal internasional yang mengangkut 60 juta teus per tahunnya hilir mudik di sini. Jokowi kembali menjelaskan, dari kawasan industri Kuala Tanjung-Sei Mangkei diharapkan meningkatkan ekspor dan surplus perdagangan.

“Kita ingin ekspor melambung, neraca perdagangan positif. saya optimistis dengan kerja-kerja seperti ini, saya meyakini ekonomi Indonesia tumbuh dengan baik, kesejahteraan meningkat, pengangguran bisa tertampung, dan mari kita lihat dua tiga tahun lagi,” ujarnya.

Dalam kunjungan kedua ke Sumut dalam 101 hari menjabat Presiden RI, setelah sebelumnya mengunjungi pengungsi bencana Gunung Sinabung, Jokowi meresmikan peletakan batu pertama tujuh proyek strategis yang dipusatkan di Pelabuhan Kuala Tanjung.

Selain ketiga proyek di atas, Presiden juga meletakkan batu pertama pembangunan gardu induk PLN 500/150 Kilovolt (KV) di Sei Mangkei, pabrik minyak goreng PTPN III berkapasitas 600.000 ton per tahun di Sei Mangkei, pencanangan operasional KEK Sei Mangkei berupa commisioning PT Unilever Oleochemical Indonesia dan pembangunan jalan tol Medan- Binjai sepanjang 17 km.

Presiden Joko Widodo memastikan pemerintah pusat siap mendukung kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke di Kabupaten Simalungun menjadi kawasan investasi yang menarik bagi investor lokal dan asing di kawasan Indonesia bagian barat.

Saat berkunjung ke pabrik oleochemical milik PT Unilever di KEK Sei Mangkei, Jokowi mengatakan, kawasan ini merupakan kawasan investasi menarik sehingga infrastruktur pendukung, seperti pelabuhan dan lintasan kereta api, perlu segera penyelesaiannya.

Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumut dan kabupaten/kota di sekitar KEK Sei Mangkei diminta memberikan perhatian dengan membangun infrastruktur yang dibutuhkan agar kawasan itu menjadi kawasan tujuan investasi. Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan, ketujuh proyek yang diresmikan pembangunannya oleh Presiden Jokowi ini sangat strategis dan akan mengubah wajah perekonomian Sumut ke depan.

KEK Sei Mangkei sebagai KEK industri pertama yang saat ini menjadi role model nasional bagi kawasan ekonomi khusus lainnya. “Setelah tiga tahun berjuang, operasional KEK adalah dambaan kami semua. Sumatera Utara akan bergerak menuju level selanjutnya melalui kawasan ekonomi khusus yang memiliki keunggulan dan siap menampung kegiatan industri, ekspor dan impor, serta kegiatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional,” ujarnya.

Dengan beroperasinya KEK Sei Mangkei, Bank Indonesia (BBI) memperkirakan kawasan akan menyumbang peningkatan 0,7% bagi perekonomian Sumut. “Izinkan juga pada momen bersejarah ini kami memohon pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Joko Widodo dapat mengakselerasi hadirnya infrastruktur wilayah di Sumut, yang mampu mendukung aktivitas investasi kelas dunia di antaranya transportasi intermoda, energi listrik, dan gas,” katanya.

Terpisah, Bupati Simalungun Jopinus Ramli (JR) Saragih mengharapkan pemerintah pusat merealisasikan bantuan anggaran pembangunan infrastruktur senilai Rp250 miliar untuk mendukung KEK Sei Mangkei sebagai kawasan investasi.

Sebab anggaran pembangunan daerah sangat terbatas, sementara penanganan jalan di sekitar KEK Sei Mangkei membutuhkan biaya sangat besar. JR juga mengharapkan keberadaan KEK Sei Mangkei bisa menyerap tenaga kerja putra putri daerah minimal 70% sehingga keberadaannya memberikan dampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Simalungun.

Sekadar diketahui, Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana dan rombongan, di antaranya Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri BUMN Rini Soemarno tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, tiba Medan pukul 09.50 WIB. Rombongan kemudian bertolak ke Kuala Tanjung dengan menumpang helikopter.

Fakhrur Rozi/ Mhd dian/ Ricky Hutapea
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2028 seconds (0.1#10.140)