Akuisisi BlackBerry Kembali Bergulir

Selasa, 27 Januari 2015 - 14:20 WIB
Akuisisi BlackBerry Kembali Bergulir
Akuisisi BlackBerry Kembali Bergulir
A A A
Memang sempat dibantah. Tapi, kabar akuisisi Samsung terhadap BlackBerry senilai USD7,5 miliar itu hampir pasti jadi kenyataan.

Pekan lalu perwakilan dari dua raksasa teknologi itu sudah bertemu untuk mendiskusikan proses akuisisi. Mereka menolak membocorkannya kepada media karena memang pertemuan itu sangat rahasia. Pekan lalu, gara-gara pemberitaan soal akuisisi oleh Reuters, saham BlackBerry naik 30%.

Tapi, kembali turun 15% setelah pihak BlackBerry membantah, ”tidak menjalin kontak apapun dengan Samsung terkait akuisisi perusahaan,”. Saat ini BlackBerry Ltd sendiri memang sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran dibawah nahkoda baru CEO John Chen. Hasilnya memang belum kelihatan. Tapi, banyak langkah yang sudah dilakukan perusahaan yang dianggap telat berinovasi itu.

Karena itu, sejumlah analis menilai bahwa akuisisi ini bisa sangat menguntungkan Samsung dimasa depan. Seperti yang diungkap analis Morningstar Brian Colello. ”BlackBerry sedang transisi. Jika arahnya positif, Samsung akan diuntungkan,” katanya. Keuntungan itu, salah satunya untuk bisa berfokus pada pasar korporasi atau bisnis yang jadi fokus BlackBerry, dan kelemahan Samsung.

”Inilah kesempatan besar Samsung untuk masuk ke pasar enterprise,” ujar analis BCG Partners Colin Gillis. Tawaran akuisis BlackBerry ini bukan yang pertama. Sebab, perusahan seperti Lenovo asal China sudah pernah menawar. Tapi ditolak. Salah satu alasannya adalah keamanan. Maklum, jaringan ”secure” BlackBerry digunakan oleh pemerintah, perusahaan-perusahaan besar, bahkan militer diseluruh dunia. Kalaupun transaksi ini jadi, Samsung harus mendapatkan persetujuan baik dari Ottawa maupun Washington.

Terutama Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS). Ross Healy, portofolio manager MacNicol & Associates yang memiliki sebagian kecil saham BlackBerry menilai tawaran akuisisi Samsung senilai USD7,5 miliar masih undervalue (dibawah harga wajar). ”Memiliki jaringan BlackBerry dengan semua fitur keamanan akan menjadi keuntungan besar bagi Samsung untuk membedakan diri dari Apple dan pesaing lainnya,” katanya.

BlackBerry memang memiliki 44.000 portofolio paten dengan perkiraan nilai USD1.43 miliar. Saat ini BlackBerry masih memiliki pengguna layanan pesan instan BlackBerry Messenger (BBM) yang sangat besar. Platform QNX software buatan mereka juga mengikuti tren Internet of Things yang ada saat ini (digunakan untuk in-car information dan entertainment mobil Ford

Ketika arah perusahaan kini berfokus ke software, BlackBerry juga masih merilis produk ponsel. Yakni, BlackBerry Passport dan Classic. Pada kuartal ketiga 2014, pendapatan BlackBerry turun dari USD793 juta dari USD1.19 miliar di tahun sebelumnya.

Pada November 2014 kemarin BlackBerry juga telah bekerja sama dengan Samsung terkait platform keamanan di keluarga ponsel Galaxy milik Samsung.

Danang Arradian
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4834 seconds (0.1#10.140)