Mertua Kalah Cekcok, Menantu Bunuh Buruh

Selasa, 27 Januari 2015 - 11:17 WIB
Mertua Kalah Cekcok, Menantu Bunuh Buruh
Mertua Kalah Cekcok, Menantu Bunuh Buruh
A A A
SEMARANG - Pembelaan menantu terhadap mertua berakhir di penjara. Itulah yang dialami Slamet Pamuji, 28, warga Candisari, Kota Semarang.

Dia nekat melakukan tindak kekerasan yang menyebabkan seorang buruh di Pasar Johar meninggal dunia lantaran membela mertua yang tidak terima saluran televisinya diganti saat asyik menonton. Kejadian ini terjadi tahun lalu, tepatnya Senin, 27 Januari 2014 pukul 22.30 WIB. Lama buron, Slamet akhirnya ditangkap pada Sabtu (24/1) di Kabupaten Rembang. Sementara sang mertua berinisial S, 50, warga Rembang hingga kini belum tertangkap.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono kemarin menuturkan, peristiwa itu bermula ketika seorang buruh bernama Djaswadi, 55, warga Kampung Sumeneba No 107 RT 03/RW 04 Kelurahan Kauman, Semarang Tengah sedang asyik menonton acara televisi umum di kompleks Pasar Johar Semarang. Tiba-tiba S datang dan mengganti saluran televisi umum itu menggunakan remote.

Korban tak terima sehingga terjadi keributan. Merasa kalah, S mengadu ke menantunya, Slamet Pamudji, yang sedang berada di kompleks pasar mengupas bawang merah. Slamet terpancing emosi dan mendatangi korban sembari membawa balok kayu.

Dia langsung memukulkan kayu tersebut tepat di kepala korban dari belakang, korban pun kritis dan sempat dilarikan ke rumah sakit. “Jadi, korban itu tidak langsung meninggal. Dua hari kemudian baru meninggal dunia akibat kepalanya dipukul balok kayu,” paparnya di Mapolrestabes Semarang.

Polisi yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan. Setelah dilakukan penyelidikan cukup lama, akhirnya pelaku Slamet itu berhasil ditangkap. “S sampai sekarang masih buron, kami masih kejar,” ucapnya.

Barang bukti yang diamankan polisi yakni sebuah balok kayu. Tersangka Slamet dijerat Pasal 170 ayat (2) ke 3e KUHP atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Pelaku Slamet mengakui perbuatannya. Dia nekat memukulkan kayu ke Djaswadi lantaran kesal dilapori mertuanya terlibat keributan dengan korban.

“Saya jengkel. Kemudian ambil balok kayu, saya pukulkan satu kali ke kepala sebelah kirinya sampai jatuh,” kata pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan ini.

Eka Setiawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3653 seconds (0.1#10.140)