Partai Radikal Diprediksi Menang

Senin, 26 Januari 2015 - 12:45 WIB
Partai Radikal Diprediksi Menang
Partai Radikal Diprediksi Menang
A A A
ATHENA - Partai Syriza diprediksi akan memenangkan pemilu parlemen Yunani yang digelar kemarin. Kemenangan partai berhaluan radikal itu akan memicu negosiasi ulang dana talangan internasional terhadap Yunani.

Sekitar 9,8 juta warga Yunani memberikan suaranya dalam pemilu kali ini. Hasil pemilu menjadi harapan besar masyarakat di tengah krisis yang melemahkan ekonomi Yunani dalam beberapa tahun terakhir. Seperti dalam jajak pendapat, Partai Syriza yang dipimpin Alexis Tsipras, 40, diprediksi akan mengungguli Partai Demokrasi Baru yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Antonis Samaras dengan selisih empat poin.

Kampanye Tsipras cukup menarik simpati publik karena ingin merenegosiasi utang senilai USD356 miliar (Rp4.440 triliun). Dia juga berjanji akan mengakhiri pemotongan gaji dan pengurangan belanja publik yang terkait dengan dana talangan yang dikeluarkan Uni Eropa dan Dana Monter Internasional (IMF).

“Saya berjanji akan mengembalikan martabat Yunani dan menghadapi Uni Eropa, IMF, dan Bank Sentral Eropa yang berkaitan dengan pengucuran dana talangan senilai 240 miliar euro atau Rp3.355 triliun pada 2010,” tutur Tsipras, dikutip AFP . Dia menyatakan, Yunani dalam posisi yang tidak stabil sehingga memerlukan pembenahan.

Sementara, kemungkinan kemenangan Partai Syriza yang antipenghematan itu memicu kekhawatiran Yunani akan gagal membayar utangnya dan keluar dari kelompok 19 negara yang menggunakan mata uang Eropa atau dikenal dengan “Grexit”. IMF pun telah memperingatkan Yunani, jika Yunani gagal membayar utang, akan menimbulkan banyak konsekuensi.

“Kita memilih Alexis Tsipras untuk mengakhiri penderitaan ini,” kata Stavroula Gourdourou, seorang pengangguran, kepada Reuters . “Cukup cukup! Kita tidak ingin membiarkan mereka (politisi) merusak anak kita,” imbuhnya. Elli, 20, warga Athena, mengungkapkan, dia memberikan suaranya untuk Syriza. Namun, dia masih ragu dengan pilihannya.

“Kita juga harus tetap bersama Eropa,” katanya. Sedangkan Yannis Papacostas, 50, seorang pengusaha yang memiliki Partai To Potami (Sungai), berniat membentuk pemerintahan koalisi. “Skenario terburuk adalah partai-partai tidak dapat bekerja sama,” tuturnya. Ekonomi Yunani memang menurun drastis ketika krisis zona Eropa berlangsung. Angka pengangguran mencapai 25%.

Yunani pun dianggap sebagai negara yang berada di ambang kehancuran ketika tidak ada penanganan yang baik. Banyaknya campur tangan asing dalam krisis Yunani menjadikan negara itu justru semakin terombang- ambing. Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai pihak yang memaksa Yunani untuk masuk dalam skema dana talangan Uni Eropa berharap Yunani tetap bertahan pada zona euro .

“Saya menginginkan Yunani, meskipun menghadapi berbagai kesulitan, tetapi menjadi bagian dari cerita kita,” kata Merkel. Sedangkan pemimpin petahana yunani, Samaras, mengungkapkan kemenangan Syriza akan menjadi bencana bagi Yunani. Reformasi finansial yang telah dilakukan pemerintah akan berbuah.

“Saya juga telah sepakat untuk mengimplementasikan pemotongan bunga seperti yang diminta para peminjam,” ujar Samaras. Selama Samaras berkuasa, dia telah mewujudkan berbagai program yang diminta UE dan IMF. Program itu termasuk pengurangan anggaran dan penjualan aset negara.

Anggaran Pemerintah Yunani juga surplus, tetapi ketidakefisienan industri dan lobi pemerintah justru menyebabkan korupsi yang melebar. Menurut seorang pejabat Partai Syriza, mereka sangat percaya diri akan memenangkan pemilu kali ini. Jika Syriza gagal mendapatkan 151 kursi parlemen dari 300 kursi parlemen, mereka akan sangat sulit membentuk pemerintahan koalisi.

“Jajak pendapat menunjukkan, kita memiliki lima hingga 10 poin melawan Partai Demokrasi Baru. Pertanyaannya adalah apakah kita mencapai mayoritas mutlak atau tidak,” tutur pejabat yang tidak disebutkan namanya. Syriza mungkin akan berkoalisi dengan To Potami, partai pro-Eropa yang baru berdiri pada tahun lalu oleh jurnalis investigatif, Stavros Theodorakis.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4590 seconds (0.1#10.140)