Terganjal Cedera

Minggu, 25 Januari 2015 - 12:43 WIB
Terganjal Cedera
Terganjal Cedera
A A A
MEDAN - Bek Agus Pranoto yang diproyeksikan Pelatih Kepala PSMS Medan Edy Syahputra sebagai pemain inti, harus rela namanya dicoret dari skuad Ayam Kinantan.

Pemain yang musim lalu membela Pro Duta FC itu mengalami cedera patah tangan saat sesi akhir seleksi di Stadion Kebun Bunga, kemarin. Agus yang didapuk sebagai palang pintu, berjuang keras agar bola tidak masuk kotak 12 pas.

Begitu pemain lawan mengirimkan umpan, pemain kelahiran 17 Agustus 1991 itu mencoba menghalau bola. Saat Agus melompat, pemain lain juga melakukan hal yang sama. Sayang, posisi pendaratan Agus tidak sempurna. Tangan kanannya mendarat terlebih dulu ke tanah. Tak ayal, tangannya terhempas ke tanah dan tak mampu menahan beban badannya. Agus mengerang kesakitan sambil memegangi tangannya.

Meski mengerang kesakitan, Agus berusaha tetap bangkit. Edy, sang pelatih, menghentikan pertandingan sejenak untuk mengevakuasi Agus guna mendapat pertolongan. Agus diboyong dengan menggunakan mobil. “Dia salah jatuh, tangan kanannya terlebih dulu jatuh ke tanah dan jadi sanggahan. Sekarang, dia sudah di rumah,” ungkap Edy. Padahal, lanjut Edy, Agus mendapat porsi besar masuk skuad Ayam Kinantan untuk mengarungi Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2015.

Memang, pengalaman dan penampilan pemain yang identik dengan menggunakan karet rambut di kepalanya cukup menjanjikan. Terlebih lagi kala Agus menjadi skuad Kuda Pegasus, julukan Pro Duta, dia kerap menjadi pilihan utama mengawal barisan pertahanan. “Kejadian itu sangat saya sesalkan. Apalagi, sampai Agus mengalami patah tangan. Padahal, penilaiannya selama seleksi bagus dan besar kemungkinan lolos seleksi akhir dan masuk skuad,” ungkap mantan arsitek PS Gayo Leus itu.

Kejadian ini membuat Edy terpaksa mencari pengganti Agus yang layak mengawal barisan pertahanan PSMS. “Dengan berat hati, saya terpaksa mencoretnya. Sangat riskan bila memasukkannya dalam tim dengan kondisi sekarang ini,” kata Edy. Sebelumnya, Pelatih Kiper PSMS Medan Sahari Gultom mengatakan, belum bisa menentukan kiper utama Ayam Kinantan musim depan. Dari 24 pemain amatir yang lolos seleksi, enam kiper, yakni M Iqbal, Ahmad Fauzi, M Erich Wijaya, Andi Prayogi, Dedi, dan Andrew masih bertahan.

Keenam kiper tersebut bersaing dengan dua kiper senior Oki Rengga (PSBL Langsa) dan Dede Pranata (Pro Duta). Menurut Sahari, keenam kiper amatir tersebut saat mengikuti seleksi tampil bagus.

“Sangat sulit menentukan yang terbaik para penjaga gawang, karena mereka masing-masing menunjukkan performa terbaik. Hasil penilaian sementara, para penjaga gawang memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Persaingan untuk penjaga gawang semakin selektif karena dua penjaga gawang profesional ingin bergabung dengan PSMS,” sebut Sahari.

Pria yang akrab disapa Ucok ini mengatakan, untuk penjaga gawang utama harus benar-benar mampu mengatasi dari segala hal agar gawang tidak kebobolan. Intinya, penjaga gawang PSMS harus mampu menunjukkan skill dan performanya yang dimiliki dan menghindari semaksimal mungkin agar bola jangan masuk ke gawang.

“Saya ingin penjaga gawang PSMS dilirik PSSI untuk menjadi penjaga gawang timnas. Selama ini, kiper PSMS selalu menjadi kiper utama di timnas,” pungkasnya.

Haris dasril
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9393 seconds (0.1#10.140)