Dwi Soetjipto Pimpin Pertamina

Sabtu, 29 November 2014 - 13:55 WIB
Dwi Soetjipto Pimpin Pertamina
Dwi Soetjipto Pimpin Pertamina
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengangkat Dwi Soetjipto sebagai direktur utama (dirut) PT Pertamina (Persero) kemarin. Dwi dinilai sosok tepat untuk membawa BUMN migas itu menjadi perusahaan yang mampu mewujudkan kedaulatan energi Indonesia dan sanggup bersaing secara global.

Penunjukan Dwi sekaligus melengkapi rencana pemerintah untuk memperbaiki pengelolaan migas. Di sektor ini pemerintah telah menunjuk Amien Sunaryadi sebagai kepala SKK Migas dan Faisal Basri sebagai ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM). ”Adanya manajemen baru (Pertamina) itu nanti dapat bersinergi menjadi lebih baik,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Presiden yakin Dwi memiliki kemampuan manajerial kuat yang dibutuhkan seorang dirut BUMN. Dengan kapabilitas itu diharapkan ke depan manajemen Pertamina pun kuat pula. Pemerintah melalui Menteri BUMN Rini Soemarno kemarin mengumumkan penunjukan Dwi Soetjipto sebagai dirut Pertamina untuk masa jabatan 2014-2019.

Selain Dirut PT Semen Indonesia (Persero) itu, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga setuju untuk mengangkat tiga direktur baru, yakni Ahmad Bambang, Yenni Andayani, dan Arif Budiman. ”Dengan demikian direksi yang menjabat sebelumnya diberhentikan dengan hormat,” kata Rini dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN.

Hadir dalam acara ini antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Dwi Soetjipto, Faisal Basri, dan mantan Plt Dirut Pertamina Muhammad Hussein. Rini menuturkan, keputusan mengangkat Dwi dilatari keberhasilannya melakukan transformasi Semen Indonesia. Dengan rekam jejak cemerlang itu diharapkan kepemimpinannya dapat membawa Pertamina mewujudkan visi dan misinya menjadi perusahaan berpengaruh di kancah internasional.

”Pak Dwi putra terbaik bangsa dengan pengalamannya mengendalikan sebuah korporasi yang diharapkan mampu membenahi Pertamina. Beliau, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, agar mempercepat transformasi Pertamina untuk menjadi perusahaan kelas dunia, sistem transparan dari hulu hingga ke hilir,” kata Rini.

Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, Dwi Soetjipto merupakan pemikir strategis dan memiliki kepribadian matang. Dengan berbagai tantangan yang sangat berat, dia menekankan agar Dirut Pertamina tetap bekerja keras dan tidak berburu jabatan. ”Memilih pemimpin merupakan tugas publik, karena itu dihindari orang yang berburu jabatan. Memilih orang yang betul selesai dengan dirinya sendiri, (mendedikasikan) hidupnya untuk masyarakat,” kata dia.

Skala Prioritas

Dwi Soetjipto mengaku sangat terhormat diberi tanggung jawab untuk memimpin Pertamina. Kendati tidak mudah, pria kelahiran Surabaya ini mengaku siap menjalankan tugas tersebut sebaik-baiknya. ”Ini tugas berat yang harus saya penuhi sesuai amanah Presiden agar secepatnya masyarakat berdaulat energi,” kata Dwi.

Dia mengaku telah menyusun skala prioritas, di antaranya melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh proses bisnis di Pertamina, mulai hulu hingga hilir. Dengan begitu, diharapkan ke depan kinerja Pertamina bisa meningkat lebih baik lagi. Dwi juga memberikan perhatian kepada penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi agar tersalur tepat sasaran.

”Kami akan menerapkan cara-cara khusus baik pendekatan sistem maupun teknologi agar kita bisa mencegah kebocoran yang terjadi,” lanjut dia. Skala prioritas lainnya adalah segera serius membenahi Pertamina termasuk mengatasi berbagai penyimpangan dan mengelola perusahaan agar lebih transparan.

”Termasuk kami harus mereviu supply-chain yang lebih baik, antara pasar spot dengan kontrak jangka panjang-menengah, termasuk storage capacity agar proses suppplychain ini bisa dikelola lebih optimum ke depan,” ungkapnya. Dwi percaya jika Pertamina dikelola dengan sangat baik dan kerja keras, perseroan akan menjadi BUMN yang membanggakan.

Dwi Soetjipto memulai karier sebagai kepala Departemen Litbang Semen Padang. Alumnus Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya ini dipandang sebagai bapak pemersatu industri semen Indonesia. Di tangan sosok penyuka olahraga pencak silat ini, Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa bersatu dalam naungan manajemen perusahaan induk, Semen Indonesia.

Dwi dapat dibilang eksekutif pertama sepanjang sejarah yang membawa BUMN Indonesia menjadi perusahaan multinasional. Lewat pemikirannya yang visioner dan kepiawaiannya mentransformasi perusahaan, Semen Indonesia berhasil mengakuisisi pabrik semen Thang Long di Hanoi, Vietnam.

Dengan demikian, Semen Indonesia bukan lagi raja kandang, melainkan sanggup bersaing di level regional. Di sektor industri semen, Dwi sosok dengan pengalaman komplet. Dia pernah menjabat sebagai dirut Semen Padang (2003-2005), dirut PT Semen Gresik (2005-2013), dan akhirnya dirut Semen Indonesia (2013-2014).

Di luar itu, peraih gelar doktor manajemen strategik dari Universitas Indonesia ini juga dikenal sebagai koordinator pengajar di Institut Pelatihan Pembangunan sejak 1999 sampai sekarang. Dia juga menjabat sebagai ketua Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia dan komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI). Dwi tak dapat dimungkiri merupakan figur sentral dalam segala aksi korporasi Semen Indonesia.

Dia misalnya mematok ambisi membawa perseroan masuk dalam 10 besar produsen semen dunia pada 2030 mendatang. ”Alasan kami menjadi pemain global karena Semen Indonesia harus terus berkembang. Dengan go international kami mempunyai pangsa pasar baru dan memaksimalkan stakeholders value,” kata Dwi ketika berkunjung ke KORAN SINDO belum lama ini.

Berbagai terobosan dan prestasi itu yang akhirnya membawa dia menjadi orang nomor satu di Pertamina. Dwi menggusur sejumlah kandidat yang muncul, antara lain CEO GE Indonesia Handry Satriago. Presiden Jokowi menegaskan, penunjukan Dwi karena yang bersangkutan menduduki peringkat terbaik dibanding para nominator lainnya. Dwi berhasil menjalani semua tes yang diajukan, sebagai syarat menjadi Dirut BUMN. ”Ranking-nya paling tinggi saat tes semuanya, baik kemampuan global, manajemen, kompetensi, dan lain-lain,” kata Jokowi.

Respons Positif

Ketua Asosiasi Perminyakan Indonesia (IPA) Lukman Mahfoedz menyambut pengangkatan Dwi Soetjipto sebagai dirut Pertamina. Dia berharap ke depan Pertamina bisa menjadi perusahaan migas berskala internasional. ”Mudah-mudahan dengan masuknya Pak Dwi sebagai Direktur Utama Pertamina mampu membawa Pertamina menjadi pemain bisnis global seperti halnya Semen Indonesia,” ujarnya.

Menurut dia, Dwi sosok yang mempunyai kepribadian baik dan mempunyai integritas tinggi. Presiden Direktur PT Pertamina EP Ardiansyah berharap Dwi mampu bekerja cepat menuntaskan persoalan pengelolaan migas di hulu dan hilir. Dia mencontohkan masalah di hulu. Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, pencapaian produksi di sektor itu belum pernah memenuhi target.

Nanang wijayanto/Heru febrianto/Rarasati syarief
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3333 seconds (0.1#10.140)