Misi Sulit Persela

Sabtu, 29 November 2014 - 11:27 WIB
Misi Sulit Persela
Misi Sulit Persela
A A A
LAMONGAN - Sejumlah nama pelatih dilaporkan telah mengirimkan curriculum vitae ke Persela Lamongan. Walau ibaratnya tinggal memilih pelatih yang telah menyatakan tertarik, Persela berusaha mencari pelatih yang dirasa lebih tepat.

Salah satu nama yang diburu Persela adalah mantan nakhoda tim nasional U-19 Indra Sjafri. Manajemen Laskar Joko Tingkir , julukan Persela, juga mengaku telah menjalin kontak dengan Indra walau belum ada jawaban apa pun. Tampaknya misi membujuk pelatih yang sukses membawa timnas U-19 juara Piala AFF U-19 2013 itu sangat sulit. Sebab, Indra kadung memiliki rencana ke depan terkait pembinaan pemain usia dini di Indonesia.

Saat berada di Surabaya beberapa waktu lalu, Indra mengatakan tidak tertarik melatih klub profesional. Dia sudah memiliki rencana membangun akademi sepak bola di Kalimantan Timur khusus untuk pemain-pemain berbakat. Bahkan, sudah ada pengusaha yang mendukung programnya dan menyediakan fasilitas serta lahan untuk mendirikan akademi tersebut. “Saya sudah punya program terkait akademi sepak bola. Belum ada keinginan melatih tim profesional,” tutur Indra beberapa waktu lalu.

Bisa jadi ini ganjalan besar bagi Persela yang memandang Indra salah satu sosok yang cocok bekerja di Stadion Surajaya. Manajemen sendiri mengaku hingga kini belum mendengar kata iya dari pelatih asal Sumatera Barat tersebut. “Indra Sjafri menjadi salah satu opsi. Kami sudah berkomunikasi serta memberikan tawaran tapi belum ada jawaban. Dia belum memiliki tim setelah tak lagi melatih U-19, jadi tak ada salahnya kami mencoba,” ujar Manajer Persela Yunan Achmadi.

Yunan juga memahami Indra belum memiliki rencana melatih tim profesional dan lebih berkomitmen pada pembinaan pemain muda. Namun, dia berharap ada keberuntungan hingga Indra mau mengiyakan tawaran Persela. Indra adalah salah satu pelatih yang dikaitkan dengan Persela jelang Indonesia Super League (ISL) 2015.

Sebelumnya ada empat pemain yang dekat dengan tim biru langit, yakni Arcan Iurie, Fabio Oliviera, Jaya Hartono, dan Zein Al Hadad. Nama terakhir belakangan mengabaikan karier di Kota Soto karena memilih fokus di timnas U-23 sebagai asisten pelatih. Jika Indra gagal dirayu, kemungkinan Persela memilih di antara tiga pelatih tersebut atau mencari opsi lain lagi.

Sementara itu, klub Jawa Timur lain, Persegres Gresik United berencana memperpanjang kontrak kiper muda Aji Saka. Kiper jebolan Arema Indonesia itu pun bertekad mendapat lebih banyak kesempatan lagi di ISL 2015. Musim 2014 menjadi momen terbaik kiper yang pernah mengawal timnas U-23 tersebut.

Bergabung ke Stadion Petrokimia pada paruh kedua kompetisi, dia langsung dipercaya menjadi kiper utama oleh Pelatih Alfredo Vera. Bahkan, dia menyingkirkan dua kiper senior, yakni Hery Prasetya dan Sukasto Efendi. Sangat beralasan jika manajemen Persegres ingin terus mempertahankannya di Kota Pudak. Kebetulan Aji Saka juga masih berambisi menjadi kiper utama di tim kuning.

Bahkan, dia menolak tawaran, Arema, klub yang membesarkannya, untuk kembali ke Malang. Pemain berusia 23 tahun ini merasa sudah waktunya mendapatkan banyak kesempatan di tim reguler sesuai kemampuannya. Penolakan atas tawaran Arema cukup masuk akal. Sebab, dengan bergabung ke Malang lagi, dia tentunya menjadi kiper kedua setelah Kurnia Meiga. Sementara peluang untuk menggeser kiper timnas tersebut sangat sulit.

“Saya ingin lebih baik dan bermain di banyak pertandingan lagi. Selama di Persegres kemarin saya mendapatkan kepercayaan dan siap bersaing musim depan. Persegres telah memberikan kesempatan yang bagus,” ujar Aji Saka.

Kukuh Setyawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6461 seconds (0.1#10.140)