Tarif Angkot di Depok Naik Rp1.000-1.500

DEPOK - Kenaikan tarif angkutan kota (angkot) di Depok sudah ditetapkan. Dari hasil penetapan, kenaikan disetujui sebesar 25,75%. Penyesuaian ini merupakandampakdari kenaikanharga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar.

Dengan demikian, tarif angkot naik antara Rp1.000-1.500. Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Ahmad Zaini mengatakan, pihaknya akan membagikan edaran tariff resmi yang diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) No 46/2014. Selebaran itu kemudian dibagikan kepada setiap angkutan.

Perwali angkutan sudah ditandatangani Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail pada 24 November 2014. ”Akan kita bagikan ke Organda dan ditempelkan ke angkot. Tarif baru akan diberlakukan mulai besok,” kata Zaini kemarin. Menurutnya, ketentuan besaran tarif sudah melalui kajian matang. Tarifitujugadisesuaikan dengan angka yang diajukan Kelompok Kerja Subunit (KKSU) dan Organda sebesar 30%.

Selain itu, tim pengendalian inflasi daerah menganjurkan agar kenaikan tarif tidak lebih dari 30% agar sumbangan inflasi tidak besar. ”Akhirnyakitaambiljalantengah, kenaikan 25,75%,” jelasnya. Dia menjelaskan, kenaikan tarif bervariasi pada 22 trayek di Depok. Untuk jarak dekat dikenakan kenaikan Rp1.000, sementara jarak yang lebih jauh kenaikannya Rp1.500.

Pemkot Depok tidak memiliki rencana memberikan subsidi bagi angkot. Pasalnya tidak ada anggaran dan belum adanya mekanisme hukum. ”Depok tidak bisa disamakan dengan Jakarta yang memberi subsidi pada angkutan dalam segi biaya suku cadang dan kir gratis,” ungkapnya. Sebelumnya para sopir sudah memberlakukan tarif baru sebelum ada perwali soal kenaikan.

Ketika perwali ditandatangani, mereka mengaku bingung apakah akan menaikkan lagi atau tidak. Biasanya, tarif Terminal-Citayam Rp4.000. Setelah kenaikan BBM, mereka memasang tarif menjadi Rp5.000. ”Kalau dinaikkan lagi Rp500 susah, penumpang yang marah,” kata Maaruf, sopir angkot D 05 jurusan Terminal-Citayam.

R ratna purnama