Ini 3 Kota yang Berhasil Tekan Angka Kecelakaan

JAKARTA - Melihat data Kepolisian Negara Republik Indonesia, sepanjang 2013 terjadi 100.106 kecelakaan di jalan. Angka tersebut menurun 15% dari angka kecelakaan pada 2012 yang mencapai 117.949.

Penurunan angka kecelakaan ini membuat PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) memberikan apresiasi dan menobatkan tiga kota yang dinilai berhasil menerapkan tata kelola keselamatan di jalan (road safety) terbaik.

Penghargaan Indonesia Road Safety Award (IRSA) yang digelar Adira Insurance untuk kedua kalinya. Ini merupakan wujud komitmen, kontribusi, dan kepedulian nyata menekan angka kecelakaan.

Terpilih 10 kota finalis dan yang berhak mendapat gelar kota paling safety versi IRSA ada tiga kota. Acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, WHO, Global Road Safety Partnership, Road Safety Association, dan Masyarakat Transportasi Indonesia.

Sistem penilaian mengacu dari beberapa hal seperti jumlah kecelakaan, jumlah korban meninggal, jumlah penduduk, perbandingan jumlah penduduk dengan korban meninggal dan berbagai pertimbangan lainnya.

Direktur Adira Insurance, Indra Baruna berharap bahwa dengan adanya penghargaan ini, bisa memacu motivasi kota lainnya untuk berbuat hal yang sama dalam hal keselamatan jalan.

"Kami percaya sinergi kepedulian dua arah antara pemerintah dan masyarakat akan turut berkontribusi dalam menurunkan tingkat kecelakaan di jalan raya," jelasnya tadi malam disela-sela acara IRSA 2014 (26/11).

Pada IRSA 2014 terpilih kota atau kabupaten sebagai pemenang di tiap kategori.
Kota Tangerang terpilih menjadi juara umum Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2014 untuk kategori kota metropolitan, kemudian untuk kategori kota besar diraih oleh kota Balikpapan dengan memboyong lima penghargaan, sementara untuk kota sedang diraih oleh Probolinggo.

Keputusan tiga kota tersebut diambil setelah melakukan focus group discussion, survei dan penjurian dari 10 kota yakni kategori kota sedang ;Yogyakarta, Probolinggo dan Prabumulih, kemudian kota besar; Balikpapan, Jambi, dan Wonosobo, sedangkan kota metropolitan ; Bekasi, Tangerang, Kabupaten Sleman dan Kota Tangerang selatan.

Juri sendiri terdiri dari Darmaningtyas, Ir. Hotma P. Simanjuntak, Ir. Iskandar Abubakar, Rita Djupuri, Ir. Nurmala Simanjuntak, MEngSc, dan Toriq Hadad.