Ekonomi AS Tumbuh Lebih Cepat

Kamis, 27 November 2014 - 13:09 WIB
Ekonomi AS Tumbuh Lebih Cepat
Ekonomi AS Tumbuh Lebih Cepat
A A A
WASHINGTON - Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih cepat pada kuartal III/2014 dibandingkan proyeksi awal.

Ekonomi AS tumbuh 3,9% pada periode Juli-September, dibandingkan tahun lalu, naik dari proyeksi awal 3,5% oleh Biro Analisis Ekonomi (Bureau of Economic Analysis/BEA). Peningkatan ini terjadi setelah kuartal II/2014 yang kuat. Itu artinya, AS mengalami pertumbuhan terkuat dalam dua kuartal berturut-turut pada satu dekade terakhir.

“Belanja konsumen menjadi penggerak utama peningkatan proyeksi. Belanja konsumen tumbuh 2,2% menurut proyeksi terbaru, lebih tinggi dibandingkan perkiraan awal 1,8%,” ungkap data BEA yang dikutip BBC . Belanja konsumen diamati dengan cermat karena mencakup 70% produk domestik bruto (PDB) AS. Data menunjukkan AS mengalami awal yang lambat pada tahun ini, saat salju tebal mengakibatkan penurunan ekonomi.

“Pertanyaan apakah ekonomi mengalami percepatan atau akankah semakin cepat, tidak lagi menjadi pertanyaan. Kita bisa katakan bahwa ekonomi telah mengalami percepatan,” papar Kepala Strategis BTIG Dan Greenhaus. Adapun, survei terpisah menunjukkan harga perumahan AS naik melebihi proyeksi pada September. Indeks S&P/Case Shiller naik 4,9% year on year (yoy). Indeks tersebut mengukur harga rumah keluarga inti di 20 kota.

Indeks itu menunjukkan harga naik 0,3% dari bulan ke bulan pada basis musiman. “Dengan ekonomi yang terlihat lebih baik dibandingkan setahun lalu, outlook perumahan untuk 2015 stabil hingga lebih baik,” papar David Blitzer, chairman komite indeks S&P Dow Jones Indices. Ekonom Capital Economics Paul Dales menjelaskan, kuatnya peningkatan PDB menegaskan proyeksinya bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/- Fed) dapat menaikkan suku bunga secepatnya pada Maret tahun depan.

“Sebagian besar orang mengira revisi penurunan, jadi ini benar-benar mengejutkan,” ungkapnya. Pada akhir Oktober Fed menyatakan, pihaknya akan menaikkan suku bunga untuk waktu tertentu. Fed juga menghentikan program stimulus quantitative easing (QE) berupa pembelian aset keuangan dan menciptakan dana baru untuk membayarnya, yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Fed yakin pemulihan ekonomi AS akan terus terjadi, meskipun ekonomi global melemah. Sebelumnya dilaporkan, pesanan manufaktur AS turun pada September saat pesanan pesawat terus berkurang.

Departemen Perdagangan AS merilis laporan tersebut. Pesanan baru untuk produk manufaktur turun USD2,8 miliar atau 0,6%, menjadi USD499,4 miliar. Itu diikuti penurunan 10% pada Agustus, dengan penurunan pesanan untuk pesawat Boeing sebagai penyebab utama. Meski demikian, pengiriman produk manufaktur menunjukkan penguatan, naik 0,1% pada September menjadi USD503,4 miliar.

“Peningkatan besar pesanan baru berasal dari produk pengolahan besi dan baja, tampaknya didorong oleh pesanan automotif dan peralatan pembangkit listrik,” ungkap laporan Departemen Perdagangan AS, dikutip kantor berita AFP.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6153 seconds (0.1#10.140)