Pencuri Spesialis Truk Diringkus

Rabu, 26 November 2014 - 13:09 WIB
Pencuri Spesialis Truk Diringkus
Pencuri Spesialis Truk Diringkus
A A A
UNGARAN - Tim gabungan Polres Semarang, Polsek Jambu dan Polsek Ambarawa berhasil meringkus komplotan pencurian spesialis truk yang biasa beroperasi di wilayah perbatasan Kabupaten Semarang dan Temanggung.

Dua tersangka, Sabar Zaeri, 36, dan Udik Pramono, 19, keduanya warga Grabag, Kabupaten Magelang ditangkap di Banyubiru, saat hendak menyamarkan truk hasil curian. “Keduanya ditangkap sesaat setelah berhasil mencuri truk AA 1971 CV yang dikemudikan Budiyanto, 47, warga Salam, Kabupaten Magelang, saat hendak mengaburkan identitas truk,” ungkap Wakapolres Semarang Kompol Erwin H Dinata, kemarin.

Terungkapnya kasus tersebut bermula dari laporan Budiyanto ke Polsek Jambu, belum lama ini. Terlapor mengaku saat terjadi pencurian tengah istirahat di sebuah kedai kopi di pangkalan truk Jambu. “Laporan itu langsung kami teruskan lewat jaringan radio terbatas, yang kemudian diterima oleh jajaran polsek lain dan polres,” ujar Erwin.

Informasi tersebut ditindaklanjuti oleh semua satuan dengan melakukan penutupan jalur yang dimungkinkan menjadi arah pelarian para pelaku pencurian. Hasilnya, anggota Polsek Ambarawa yang tengah patroli mendapati aktivitas mencurigakan di sebuah jalan di Desa Demakan, Kecamatan Banyubiru. Kedua pelaku tepergok tengah mengganti pelat nomor truk dengan pelat nomor palsu.

“Saat didatangi untuk diinterogasi, keduanya mencoba kabur naik motor. Namun anggota yang sudah sigap dengan gelagat tersebut, langsung mengamankan keduanya. Truk yang dicuri sudah diganti pelat nopolnya menjadi AD 1745 JD dan sudah disamarkan,” paparnya.

Selain mengganti pelat nomor, upaya pengaburan identitas truk juga dilakukan dengan mengganti warna penutup bak truk dengan warna hitam, menempel stiker warna hitam pada bagian depan dan memasang stiker bertuliskan “Wani Piro” di kaca atas.

Alat-alat bukti tersebut langsung diamankan bersama kunci palsu, truk curian, dan sepeda motor yang digunakan sebagai sarana pencurian. Sabar mengakui, ide mencuri truk berasal darinya. Untuk memuluskan aksinya, dia dan Udik berbagi tugas. “Saya yang mencuri, Udik mengawasi sekitar,” ucapnya.

Keduanya mencari sasaran secara acak, diikuti dari Secang hingga menunggu kelengahan pengemudi truk. “Yang penting truknya Mitshubisi, karena mudah dijual,” kata dia. Sabar berdalih terpaksa mencuri untuk menutup utangnya yang sudah menumpuk. “Saya punya utang Rp150 juta. Dulu saya punya truk, tapi truk itu ditarik leasing karena tidak bisa bayar angsuran,” ujarnya.

Agus Joko
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4062 seconds (0.1#10.140)