Kisah Penjara Kacau di AS, 4 Wanita Penjaga Sel Dihamili Napi

Rabu, 26 November 2014 - 11:19 WIB
Kisah Penjara Kacau di AS, 4 Wanita Penjaga Sel Dihamili Napi
Kisah Penjara Kacau di AS, 4 Wanita Penjaga Sel Dihamili Napi
A A A
BALTIMORE - Di Kota Baltimore, Amerika Serikat, terdapat penjara yang terbilang kacau. Transaksi narkoba, penyeludupan ponsel, hingga aksi berhubungan badan antara tahanan pria dan penjaga wanita terjadi di penjara ini.

Penjara di Baltimore dikenal sebagai penjara pemimpin geng Black Guerilla Family (BGF). Itu merupakan geng narkoban yang berkomplot dengan para penjaga tahanan untuk menyelundupkan narkoba dan ponsel. Pemimpin geng itu biasa dipanggil dengan nama Bulldog.

Percaya atau tidak, empat wanita petugas penjaga tahanan yang korup itu, kini hamil akibat berhubungan badan dengan para tahanan pria dari geng narkoba itu.

Bulldog bernama asli Tavon White. Dia dihukum 20 tahun penjara karena kasus percobaan pembunuhan. Selama ditahan, dia telah menghamili empat wanita penjaga sel.

”Ini adalah penjara saya, Anda memahami itu,” kata Tavon White, dalam sebuah dokumen pengadilan. ”Saya melakukan penggilan telepon di penjara ini, semua bermula dari saya,” lanjut dia.

Dia terakhir menjalani sidang tahun 2013. Dia bersama 16 narapidana lain dan 27 petugas penjaga penjara berkomplot untuk penyelundupan narkoba. Bahkan praktik pencucian uang juga terjadi melalui penjara ini.

Jaksa setempat, Robert Harding, membernarkan bahwa empat perwira wanita yang bertugas menjaga penjara Baltimore saat ini sedang hamil setelah terlibat transaksi seks dengan Travon White. Dalam dokumen pengadilan terungkap, para petugas penjara memang terlibat hubungan seksual dengan para tahanan dari geng narkoban itu.

"Tidak ada pengibaran bendera BGF di menara penjaga, tetapi asumsi yang luar biasa muncul bahwa geng itu berkuasa di dalam penjara,” kata Harding, seperti dikutip news.com.au, Rabu (26/11/2014).

“Mereka mengoperasikan kegiatan ekonomi bawah tanah, di penjara selama bertahun-tahun. Bagaimana mungkin? Orang-orang yang seharusnya melindungi kepentingan umum, justru memilih untuk membentuk aliansi dengan geng yang sangat keras,” lanjut dia, mengacu kepada para penjaga penjara yang berkomplot dengan geng narkoba tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3221 seconds (0.1#10.140)