Aksi Mogok Sopir Bus dan Truk di Pelabuhan Bajoe Berlanjut

Selasa, 25 November 2014 - 05:23 WIB
Aksi Mogok Sopir Bus dan Truk di Pelabuhan Bajoe Berlanjut
Aksi Mogok Sopir Bus dan Truk di Pelabuhan Bajoe Berlanjut
A A A
BONE - Sejumlah armada bus dan truk melakukan aksi mogok operasi di Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Mereka memprotes sikap ASDP Bajoe yang menaikkan ongkos penyeberangan sebesar 14%.

Aksi mogok operasi ini dilakukan sopir dan puluhan pengusaha ekspedisi di Pelabuhan Bajoe. Akibat aksi ini, penumpang bus banyak yang terlantar karena sudah tiga hari berada di dalam bus.

Mereka terpaksa bertahan karena tidak memiliki uang lagi untuk melakukan penyeberangan.

sopir truk dan bus masih menolak untuk menyeberang ke Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara lantaran tidak terima dengan tarif tiket terpadu yang dinilai terlalu mahal pasca kenaikan harga BBM.

Seorang sopir truk bernama Kemal mengaku sudah tiga hari berada di pelabuhan. Selama melakukan aksi mogok, pengeluarannya membekak untuk biaya makan dirinya dan keneknya.

"Sehari kami habis uang Rp200 ribu, bayangkan sudah tiga hari kami disini menunggu kejelasan dari ASDP," terangnya kepada wartawan di Pelabuhan Bone, Senin (24/11/2014).

Tak hanya itu, ratusan penumpang bus juga terlantar di pelabuhan karena sudah tidak memiliki uang untuk membeli tiket lagi. Mereka hanya pasrah menunggu mobil yang ditumpanginya akan berangkat membawa mereka ke Kolaka.

"Saya hanya bisa pasrah dan menangis karena sudah tiga hari menginap di pelabuhan. Saya hanya ingin cepat kumpul sama keluarga saja," kata DIhe warga Kolaka sambil menangis.

Dihe berharap agar pengusaha bus yang ditumpanginya menggantikan uang tiketnya agar dia segera menyeberang ke Kolaka dan berkumpul bersama keluarganya.

Sementara General Manager ASDP Cabang Bajoe, Imran mengaku tidak dapat berbuat banyak dengan ketentuan dari pusat tersebut. Ketentuan tarif itu telah dikeluarkan pada tanggal 21 Nopember 2014.

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kami tetap akan memberangkatkan kapal kendati sopir truk dan bus masih mogok operasi," terangnya.

Salah seorang pengusaha angkutan, Herman berjanji akan terus melakukan aksi mogok jika pihak ASDP tidak memenuhi tuntutan mereka.

"Kami akan tetap bertahan di pelabuhan sampai tuntutan kami dipenuhi," terangnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.7111 seconds (0.1#10.140)