Juara ISL, Persib Malah Rugi

Senin, 24 November 2014 - 17:03 WIB
Juara ISL, Persib Malah Rugi
Juara ISL, Persib Malah Rugi
A A A
BANDUNG - Kendati berhasil menjuarai kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku perusahaan yang menaungi tim Persib Bandung ternyata mengalami kerugian. Hal itu diungkapkan langsung oleh Manajer tim Persib Bandung, Umuh Muchtar.

Umuh membeberkan, kerugian pertama dialami dari pendapatan tiket laga kandang selama mengarungi kompetisi LSI 2014. Kerugian tersebut disinyalir lantaran banyaknya partai laga kandang Persib Bandung yang digelar secara langsung oleh salah satu stasiun televisi nasional.

Sehingga banyaknya penonton yang berkeinginan untuk menyaksikan laga tim kesayangannya di layar kaca ketimbang harus mendatangi stadion. Selain itu, kata dia, faktor lawan pun kata dia mempengaruhi daya tarik penonton.

"Sangat menyedihkan. Pendapatan kita dari tiket tidak mencapai Rp2 Miliar. Ini jelas jauh mencapai target. Karena target kita dari awal harus dapat Rp4 sampai Rp5 Miliar. Harus segera di evaluasi," tegas Umuh, kemarin.

Di musim 2014 kemarin, Umuh mengakui panitia pelaksana (panpel) laga kandang Persib Bandung, telah diserahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga atau dengan kata lain menggunakan jasa outsourching. Namun, hal itu tetap tak membuat pendapatan Persib Bandung semakin lebih baik. Sehingga di musim 2015 mendatang, Umuh berencana akan menangani sendiri laga kandang Persib Bandung.

"Kita juga agak rancu kalau di outsourching kan kembali. Kadang-kadang kita lepas dan terputus begitu saja. Nanti akan kita kelola sendiri," katanya.

Selain minimnya pendapatan dari tiket, Umuh pun mengaku biaya Persib Bandung di musim ini terbagi setelah tim mudanya mengikuti kompetisi LSI U21, dan Persib U17 yang mengikuti Piala Soeratin.

"Pengeluaran kita sebenarnya membengkak. Bukan hanya penonton saja, tapi ada tambahan biaya yang tak terduga, seperti Persib U21 yang menghabiskan dana sekitar Rp2,8 Milyar, lalu yang di Soeratin habis Rp800 juta. Saya agak kaget, seharusnya kan biaya pengeluaran dipisahkan," bebernya.

Dengan begitu, dia berharap di musim yang akan datang, sponsor yang ingin bekerjasama dengan tim Persib Bandung jauh lebih baik dan lebih banyak. Sehingga kerugian Persib selama ini dapat tertutupi. "Mudah-mudahan yah, semakin banyak sponsor. Karena kita juga sudah juara, mudah-mudahan semakin lebih banyak sponsor yang berdatangan," harap Umuh.

Sementara itu, Direktur Utama PT PBB, Glenn Sugita memastikan, di musim 2015 mendatang, pengeluaran Persib Bandung akan bertambah mencapai 50 persen ketimbang musim 2014 kemarin. Pasalnya, di musim depan, Persib bukan hanya akan menghadapi kompetisi ISL saja melainkan akan bermain di level asia seperti Piala AFC atau bahkan Liga Champion Asia (LCA).

"Kalau dipresentasikan sekitar 50 persen. Yang paling besar tetap belanja pemain. Selain itu kebutuhan traveling tim juga meningkat tentunya," kata Glen.

Hal senada dengan Umuh, Glenn berharap pendapatan dari sponsor lebih meningkat dari musim lalu. "Sponsor ada kemungkinan yang baru, tapi belum dapat kita sampaikan sekarang, masih proses," tuturnya.

Guna mancapai target tersebut, Direktur Promosi dan Marketing PT PBB, Muhammad Farhan mengakui pihaknya akan menerapkan strategi multi level sponsorship. Pasalnya, dari setiap kompetisi yang akan dijalani Persib, terutama untuk AFC dan LCA sudah memiliki aturan sendiri, dimana adanya batasan jumlah sponsor yang terpampang di jersey pemain.

"Karena kompetisinya berbeda-beda, kami akan menetapkan strategi multi level sponsorship, artinya kami bagi menjadi tiga sponsor ship untuk ISL, Piala Indonesia, dan AFC. Karena sebetulnya, ketiganya, sangat berbeda," kata Farhan.

Dengan begitu, Farhan berharap, PT PBB mendapatkan lebih banyak pembiayaan dan saat bersamaan memberikan lebih banyak benefit kepada sponsor. "Tentu saja, ada konsekuensi besar. kami harus investasi membentuk tim yang lebih profesional," ungkapnya.

Seperti contoh, jika pihaknya menaikkan jumlah dan nilai sponsorhip, maka pihaknya juga harus memberikan benefit yang lebih besar lagi kepada sponsor. "Banyak biaya yang mesti dikeluarkan. AFC saja di atas Rp 4 sampai 5 Miliar tambahan. Yang pasti Leaque karena kontrak tiga tahun, lainnya kami nego ulang. Peminat menjadi sponsor baru. Ada tiga global brand yang beroperasi di Indonesia yang tertarik. Satu di antaranya sponsor Dortmund. Kami sudah ngobrol. Mereka sangat terkesan. Insya Allah, kami segera ketemu lagi di Jakarta," tandasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6078 seconds (0.1#10.140)