Pembunuh Guru Dancer Diringkus

Senin, 24 November 2014 - 15:44 WIB
Pembunuh Guru Dancer Diringkus
Pembunuh Guru Dancer Diringkus
A A A
MEDAN - Tersangka pembunuh guru dancer akhirnya diringkus petugas Reskrim Polsekta Delitua. Tersangka bernama Meisad Kurniawan Harefa, 18, ditangkap saat bermain biliar di Jalan Djamin Ginting persis di Simpang Gardu, Pancurbatu, Kamis (20/11) sekitar pukul 15.00 WIB.

Dari tangan tersangka Meisad, warga Jalan Kuburan, Pondok Bekala, Desa Simalingkar A, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, ini petugas menyita 1 unit sepeda motor Yamaha Soul nopol BK 4340 AEZ milik korban (Hendra Tumanggor), 1 lembar STNK, 1 buah kunci letter T, 1 unit Ipad merek Samsung milik korban, 1 unit telepon seluler merek Nokia milik korban, dan 1 tas ransel.

Sementara dari lokasi pembunuhan, petugas menyita 1 martil besi, 1 bantal kursi warna merah, 1 celana panjang jeans biru, dan 1 potong kemeja hitam bergaris-garis. Saat pemaparan kasus di Polresta Medan, Minggu (23/11), tersangka Meisad mengaku membunuh Hendra Tumanggor karena kesal kemaluannya dipegang korban ketika mereka sedang dalam posisi tidur. “Kemaluanku dirabanya. Aku nggak suka,” katanya.

Tersangka kemudian turun ke lantai dasar ruko kediaman korban di Jalan Djamin Ginting Km 9,5, Kompleks Perumahan Golden Vista No 7, Kelurahan Mangga, Medan Tuntungan. Di bawah, tersangka melihat sepeda motor Yamaha Mio Soul milik korban dan kebetulan kuncinya masih tergantung di motor.

Saat itu timbul niat Meisad yang berasal Desa Hiligeoa Afia, Kecamatan Lotu, Nias Utara, untuk memiliki sepeda motor korban. Sambil membawa parang, tersangka pun kembali naik ke lantai dua dan membacok korban. Setelah itu tersangka kembali lagi turun. Namun korban masih menjerit sehingga tersangka Meisad kembali naik ke lantai dua dan mengambil martil dari kamar mandi.

Kemudian tersangka menghabisi korban dan memastikannya sudah tak bernyawa lagi. “Ya kesempatan, kulihat ada sepeda motor si korban di bawah. Kuhabisi korban pakai parang dan martil karena aku mau mengambil sepeda motornya. Setelah itu aku lari,” ungkapnya.

Sebelum aksi sadis itu terjadi, Meisad yang diketahui seorang pencari barang bekas melintas di sekitar kediaman korban, Rabu (19/11). Korban memanggil tersangka dan mengajak masuk ke dalam rumah persisnya di kamar lantai dua. “Kami naik ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar. Di situ aku diajaknya tidur. Awalnya, aku enggak curiga apa-apa. Tiba- tiba kemaluanku dirabanya. Aku kesal dan enggak suka,” kata Meisad yang kemudian menghabisi korban.

Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta yang didampingi Kapolsekta Delitua Kompol Anggoro Wicaksono saat pemaparan kasus pembunuhan itu menyatakan, belum mempercayai pengakuan tersangka.

Ada kejanggalan dalam kronologis kasus tersebut. Nico heran mengapa tersangka menghabisi nyawa korban. Padahal tersangka sebetulnya bisa langsung membawa sepeda motor korban tanpa membunuhnya.

Dody Ferdiansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4038 seconds (0.1#10.140)