Kepala Dukuh Harus Ikut Entaskan Kemiskinan

Senin, 24 November 2014 - 15:41 WIB
Kepala Dukuh Harus Ikut Entaskan Kemiskinan
Kepala Dukuh Harus Ikut Entaskan Kemiskinan
A A A
KULONPROGO - Program pengentasan kemiskinan di Kulonprogo akan sukses jika mendapat dukungan dari kepala desa dan kepala dukuh yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Para perangkat desa harus lebih jeli memperhatikan kesejahteraan warganya. Tidak harus dengan membantu langsung informasi dari bawah sangat penting untuk penanganan warga miskin. “Kades dan kadus harus mempercepat pengentasan kemiskinan. Perhatikan warga miskin yang butuh bantuan,” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo saat ikut dalam Gotong Royong Bedah Rumah Paijah di, Pedukuhan IX, Desa Banaran, Kecamatan Galur, kemarin.

Menurut Hasto, program bedah rumah menjadi alah satu upaya untuk mengangkat kesejahteraan warga miskin. Banyak pihak yang sudah terlibat dalam kegiatan ini. Mulai dari menyalurkan zakat, infak, sodaqoh, hingga bantuan barang maupun pemikiran. Cara seperti itu sangat penting, agar janda-janda dan warga yang kurang mampu bisa tertolong. “Di wilayah ini masih ada 23 KK miskin, ini harus dipikirkan,” ujar Hasto.

Program bedah rumah kemarin menggunakan dana dari Bazda, Bazcam, hingga bantuan spontanitas dari para pejabat. Pemkab Kulonprogo juga mengalokasikan dana untuk program ini melalui APBD. Selain di Banaran, bupati juga ikut terlibat langsung dalam proses gotong royong di rumah Tomo Wiyadi (Pedukuhan III Bunder, Desa Banaran), dan Ariyanto (Pedukuhan II Boro, Desa Karangsewu).

Salah seorang warga, Paijah, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Rumahnya sudah langsung huni. Dia tinggal seorang diri dan mengalami gangguan penglihatan. Setiap hari dia bekerja sebagai pembuat sapu lidi untuk dijual kepada warga sekitar dan ke pasar. “Terima kasih saya telah dibantu,” ujarnya.

Ketua Panitia Pembangunan Sarwoto mengatakan, pembangunan rumah Paijah Rencana Anggaran Biayanya (RAB) senilai Rp19,8 juta dengan sumber dana Bantuan dari Bazda Kulonprogo senilai Rp10 juta, bantuan Bazcam berupa semen dan IMB, bantuan dari Pemerintah Desa Rp1,5 juta, dan swadaya masyarakat sekitar Rp4,8 juta. “Akan tetapi ini belum termasuk pembuatan MCK,” kata Sarwoto.

Camat Galur Latnyana, saat peluncuran album kemiskinan di wilayahnya ada 2.002 kepala keluarga yang masuk dalam album kemiskinan. Setelah dilakukan berbagai program pengentasan kemiskinan dan verifikasi data kemiskinan oleh PNS, TNI, dan Polri di Galur, saat ini jumlahnya ada 1.056 KK.

Kuntadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6285 seconds (0.1#10.140)