IHSG Awal Pekan Diprediksi Berpotensi Menguat

Senin, 24 November 2014 - 08:01 WIB
IHSG Awal Pekan Diprediksi Berpotensi Menguat
IHSG Awal Pekan Diprediksi Berpotensi Menguat
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diprediksi berpotensi menguat melanjutkan penutupan akhir pekan kemarin di jalur hijau.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengungkapkan, IHSG masih diperdagangkan di atas EMA 200 hari.

"Pergerakan IHSG hari ini bepotensi menguat dengan kisaran resistance 5.148 dengan support di 5.069," katanya, Senin (24/11/2014).

Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali mencetak rekor tertingginya akhir pekan lalu, seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi Paman Sam yang positif. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,51% dan indeks S&P500 sebesar 0,52%.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral Tiongkok yang menaikkan suku bunga acuan. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang menguat 1,33%.

Sementara, harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terapresiasi. Harga minyak mentah WTI naik 1,19% ke level USD76,59 per barel. Sedangkan harga emas Comex menguat 0,89% ke posisi USD1.197,70 per troy ounce.

Dari dalam negeri, Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) akan mengubah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Melalui Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) 2015, pemerintahan akan menyusun anggaran yang lebih mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% bisa tercapai.

Dari sisi makro ekonomi, pemerintah berencana mengubah asumsi inflasi dan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP).

Target inflasi akan naik lantaran dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pekan lalu masih berlangsung hingga semester satu tahun depan.

Selain itu, target penerimaan pajak, akan lebih besar karena Jokowi meminta tambahan Rp600 triliun. Lalu, subsidi energi berkurang sekitar Rp100 triliun, karena kenaikan harga BBM bersubsidi naik.

Anggaran belanja pegawai juga menyusut seiring berbagai upaya penghematan pemerintah, mulai pengurangan perjalanan dinas hingga larangan rapat di hotel berbintang.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8186 seconds (0.1#10.140)