Cinta Segitiga Biasanya Diakhiri Pembunuhan

Minggu, 23 November 2014 - 00:19 WIB
Cinta Segitiga Biasanya Diakhiri Pembunuhan
Cinta Segitiga Biasanya Diakhiri Pembunuhan
A A A
JAKARTA - Pembunuhan terhadap Sri Wahyuni wanita cantik yang tewas ditangan kekasihnya dimata kriminolog Universitas Indonesia (UI) merupakan risiko dari hubungan cinta segitiga.

Pasalnya, dalam asmara segitiga kemungkinan berakhir dengan penganiayaan dan pembunuhan sangat besar.

Kriminolog UI Erlangga Masdiana menjelaskan, dalam hubungan cinta segitiga, masalah yang timbul hingga berakhir dengan pembunuhan itu sangat besar kemungkinannya dan tidak bisa dilihat dari tingkat kedewasaan.

Sebab, ketika kedua personal tidak bisa memilih dan menyelesaikan masalah, kekecewaan akan terjadi secara terus menerus hingga akhirnya masalah dianggap selesai dengan melakukan pembunuhan.

"Dan biasanya pembunuhan berlatarbelakang cinta segitiga itu ada perencanaan meski informasinya pelaku yang selingkuh," jelas Erlangga saat dihubungi Sindonews, Sabtu 22 November tadi malam.

Oleh karena itu Erlangga menilai jika tersangka yakni, Jean Alter Huliselan (JAH) sudah merencanakan pembunuhan tersebut.

Sebab, adanya unsur cinta segitiga antara korban dengan pelaku. Lokasi pembunuhan di area publik di Bandara Soetta dipilih oleh pelaku agar mudah melarikan di ke luar Jakarta.

Erlangga menyarankan agar siapa pun yang terlibat cinta segitiga harus dapat memilih dan menyelesaikannya bukan dengan emosi.

"Kalau dalam menyelesaiakan masalah sudah timbul emosi, lebih baik salah satu pasangan memilih diam dan memilih waktu untuk menyelesaikannya," sarannya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3807 seconds (0.1#10.140)