Ratusan Karyawan Pabrik di Bantul Keracunan

Sabtu, 22 November 2014 - 07:10 WIB
Ratusan Karyawan Pabrik di Bantul Keracunan
Ratusan Karyawan Pabrik di Bantul Keracunan
A A A
BANTUL - Ratusan karyawan pabrik rambut palsu, PT Dong Young Tress di Dusun Banyakan, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, keracunan, Jum’at (21/11/2014) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

Hampir semua karyawan yang bekerja lembur pada malam itu mengalami pusing, sakit perut, dan muntah-muntah secara bersamaan.

Akibatnya, mereka terpaksa dirujuk ke empat rumah sakit dan Puskesmas yang berada di dekat kawasan Pabrik. Mereka dirawat di Rumah Sakit Rajawali Citra Pleret, RS Harjo Lukito, RS Kartika, Permata Husada, serta Puskesmas Piyungan.

Diah Suprapti, salah seorang karyawan yang tengah dirawat di Puskesmas Piyungan menuturkan, seperti biasa, Jum’at malam sekitar pukul 18.00 WIB, seluruh karyawan beristirahat untuk makan malam.

Mereka lalu menyantap makanan catering pemberian dari pabrik yang berisi nasi, sayur lombok dengan tongkol (ikan) yang digoreng dibalut dengan tepung. “Tongkol itu tidak ada rasanya, dingin, tetapi mlenyek (sedikit basi),” ujar Diah sembari dipegangi suaminya.

Usai menyantap makanan, selang sejam kemudian perutnya mulai sakit dan kepalanya pusing-pusing. Dia lantas tiba-tiba pingsan, dan dibawa oleh teman-temannya ke Puskesmas Piyungan.

Tak hanya dirinya, ternyata rekan-rekan sesama sift-nya juga merasakan hal yang sama, bahkan ada sebagian dari mereka yang muntah-muntah.

Kepala Puskesmas Piyungan, dr Maulana Akbar mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab keracunan tersebut. Pihaknya sudah mengirimkan sampel makanan dan muntahan dari karyawan yang keracunan ke Dinas Kesehatan.

Dugaan sementara, penyebab keracunan tersebut bersumber dari makanan. “Dari gejalanya pusing, mual, muntah-muntah namun tidak sampai mencret dan ada sebagian yang gatal-gatal, kami sementara menduga itu dari makanan,” tuturnya.

Kepala Seksi Survilance Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Widawati juga mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab keracunan tersebut. Untuk dapat menyimpulkannya, pihaknya perlu menunggu hasil laboratorium sampel makanan dan muntahan karyawan yang keracunan tersebut.

Sementara itu, pemilik pabrik yang berada di Puskesmas Piyungan ketikda dikonfirmasi menolak berkomentar.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4413 seconds (0.1#10.140)