Tiga Desa Tak Dapat Pasokan Air

Sabtu, 01 November 2014 - 15:51 WIB
Tiga Desa Tak Dapat Pasokan Air
Tiga Desa Tak Dapat Pasokan Air
A A A
PAGARALAM - Sawah-sawah di tiga desa di Kecamatan Pagaralam Jempol terancam tak dapat pasokan air memadai, akibat jebolnya irigasi Sungai Ayek Suban sepanjang 5, kemarin (30/10) malam.

Irigasi ini jebol sepanjang 5 meter setinggi 2 meter, akibat tak mampu menahan debit air yang meluap lantaran hujan deras yang mengguyur sepanjang Jumat kemarin. Selain tidak dapat mengaliri sawah, peristiwa ini juga membuat sejumlah kolam milik warga banyak yang terendam.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, meluapnya aliran Sungai Ayek Suban, diakibatkan hujan deras yang mengguyur Kota Pagaralam, terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (30/10) kemarin. Hantaman air yang cukup keras membuat irigasi lama yang berada di Dusun Petani, Kelurahan Alun Dua, Kecamatan Pagaralam jebol. Dodi, 32, warga setempat mengatakan, kerusakan pada dinding bangunan untuk memasok air untuk areal per tanian dan kolam warga tersebut ambruk sepanjang 5 meter. Aki batnya, pasokan air tidak lagi me madai karena terbagi.

”Kerusakan bangunan irigasi pada bangunan dinding yang jebol akibat meluapnya aliran Sungai Ayek Suban. Akibatnya, air terbagi sehingga pasokan air ke sawah dan kolam warga terganggu,” kata dia. Kejadian ini, jelas Dodi, baru di ketahui pagi harinya. Bangunan dinding irigasi ambruk sepanjang 5 meter, pada dinding irigasi ini merupakan bangunan lama yang kon dis in ya juga cukup memprihatinkan

”Kerusakan ini merendam se jumlah kolam warga. Aki - batnya, ikan banyak hanyut terbawa arus sungai,” katanya. Senada diungkapkan Aceng, 59, sebelum jebol saluran irigasi ini biasa dimanfaatkan petani yang ada di Dusun Simpang Petani dan Dusun Belakang Obak atau belakang rumah sakit hingga Dusun Alun Dua untuk mengaliri sawah. “Cukup banyak petani yang memanfaatkan aliran irigasi termasuk puluhan kolam warga di sepanjang aliran air ini,” ujar dia.

Dengan kejadian ini, pihaknya berharap, adanya tindakan dari pemerintah ataupun dinas terkait sebagai upaya penanggulangan. ”Jika tidak dilakukan perbaikan segera dikhawatirkan ke rusakan makin parah. Apalagi, yang terpenting aliran air menjadi terganggu,” paparnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagaralam Jumaldi Jani mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan dan segera dilaporkan kepada pihak terkait untuk segera dilakukan perbaikan.

“Usai kemarau panjang kita pa tut waspada. Sebab, tanah yang kering akan mudah long - sor ketika langsung dibasahi hu jan. Untuk itu, kita akan m e - ngecek sejumlah aliran irigasi yang ada. .

Yayan darwansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5255 seconds (0.1#10.140)