Yusril Sarankan Jokowi Undang Elite Parpol Atasi Konflik DPR

Sabtu, 01 November 2014 - 05:08 WIB
Yusril Sarankan Jokowi Undang Elite Parpol Atasi Konflik DPR
Yusril Sarankan Jokowi Undang Elite Parpol Atasi Konflik DPR
A A A
JAKARTA - Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menyetujui pemimpin sementara DPR tandingan yang disepakati melalui rapat paripurna. Dengan demikian, ada dua pemimpin DPR saat ini setelah sebelumnya telah disahkan Ketua DPR Setya Novanto bersama dengan empat wakilnya.

Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra berpendapat munculnya pimpinan DPR tandingan telah membuat kisruh tidak saja di parlemen tetapi bisa berdampak luas. Kata dia, presiden dan DPR harus banyak bekerja sama dalam menjalankan mekanisme bernegara.

"Saya sarankan agar Presiden Jokowi turun tangan menggunakan kewibawaannya untuk membantu mengatasi krisis di DPR," katanya dalam pesan tertulis yang diterima Sindonews, Jumat 31 Oktober 2014.

Cara untuk mengatasi persoalan ini, kata dia, Jokowi dapat mengundang petinggi partai politik yang fraksinya berseberangan di DPR. Dirinya bisa mengajak untuk mencari jalan keluar dari krisis tersebut.

"Presiden gunakan pengaruh dan kewibawaannya untuk mengundang Megawati, Aburizal, Prabowo, SBY dan lain-lain untuk bicara hati ke hati," ujarnya.

Lanjut Yusril, apabila petinggi partai dapat berbicara bersama hingga menemukan jalan keluar, maka hasilnya mereka bisa mengkomunikasikan dengan bawahannya di DPR.

"Saya yakin pada tingkat ketua-ketua partai ini kisruh pembagian jatah pimpinan DPR dapat diatasi dengan kompromi antara ketua partai. Kalau para ketua sudah kompromi, saya yakin anak buah di DPR dapat dikendalikan dan ditenteramkan, sehingga krisis di DPR dapat diakhiri," lanjutnya.

Sebagai kepala negara, ia meyakini, Jokowi memiliki kewibawaan untuk mengundang para ketua partai menyelesaikan persoalan tersebut.

"Karena itu Presiden punya gezag atau kewibawaan. Inilah saatnya Presiden Jokowi menunjukkan kepada rakyat bahwa beliau mampu mengatasi keadaan apapun juga yang menimpa bangsa ini."

"Termasuk menengahi para politisi yang sedang bertikai memperebutkan jabatan. Ini harus dilakukan demi kebaikan kita sebagai sebuah bangsa," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4979 seconds (0.1#10.140)