Proyek PKJL Bandara Soetta Diminta Dievaluasi

Selasa, 21 Oktober 2014 - 10:08 WIB
Proyek PKJL Bandara Soetta Diminta Dievaluasi
Proyek PKJL Bandara Soetta Diminta Dievaluasi
A A A
JAKARTA - Proyek Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Listrik (PKJL) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) diminta untuk dievaluasi.

Proyek berbiaya Rp920 miliar ini terus menuai polemik karena adanya dugaan persekongkolan dalam penanganan proyek tersebut.

Jika tidak segera dievaluasi, Bandara Soetta bisa mengalami kelumpuhan, karena tidak upgrade dalam pemenuhan listriknya.

Aktifis Geram BUMN Afrasian Islami mendukung adanya evaluasi ulang terhadap penanganan mega proyek tersebut.

Pihaknya meminta Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Tri S Sunoko lebih serius mengawasi pelaksanaan proyek ini.

"Tim yang dibentuk AP II harus bisa mengawasi dan mengawal jalannya tender. Sehingga tidak terjadi kecurangan atau persekongkolan. Kami menemukan indikasi pemenangan salah satu perusahaan tertentu untuk menangani proyek itu," katanya kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, proyek listrik ini menyangkut masalah hajat hidup orang banyak. Apalagi, aktivitas bandara sekelas Soetta selalu menjadi perhatian dunia internasional.

Proyek ini bisa saja dilanjutkan tetapi dengan catatan harus ada up-grade semua jaringan kelistrikannya.

Pihaknya menilai megaproyek ini bemasalah karena dalam pelelangannya diduga ada permainan untuk memuluskan salah satu perusahaan yang akan menanganinya.

Dari empat perusahaan yang dinyatakan lolos verifikasi, satu di antaranya sengaja dikondisikan. Perusahaan yang diloloskan itu dianggap tidak layak menangani proyek itu karena tidak memiliki standar kelayakan internasional dalam upgrade jaringan.

Menurutnya, karena ini menyangkut kemanusiaan dan perhatian dunia internasional, sebaiknya pihak bandara melakukan evaluasi ulang mengenai pelaksanaan proyek PKJL.

Proyek ini boleh saja dilanjutkan tetapi dengan catatan harus ada up-grade semua instalasi kelistrikan.

Kepala Biro Hukum AP II Jaya Tahoma Sirait megungkapkan, Tri S Sunoko telah memberi perhatian khusus terhadap proyek PKJL ini.

Apabila ditemukan indikasi adanya persekongkolan, pihaknya tetap melakukan prosedur sesuai aturan berlaku.

Dia juga membenarkan bahwa otoritas bandara telah membentuk tim internal untuk mengevaluasi dan mengkaji tender proyek tersebut.

Bahkan, Dirut AP II, kata dia, sudah melayangkan surat ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk me-review proses tendernya.

"Direktur utama kami sudah meminta BPKP me-review proses tendernya. Pada 15 Oktober kemarin, Pak Dirut sudah mengirimkan surat ke BPKP. Kita akan tunggu hasil dari sana," jelasnya.

Untuk diketahui, proyek pengadaan listrik di Bandara Soetta ini mulai dikerjakan pada 1984 silam oleh perusahaan Perancis.

Kini, AP II meningkatkan kapasitas jaringan listriknya guna memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat.

Oleh AP II, kemudian melakukan upgrade jaringan, semua trafo dan kabel listrik diperbaharui untuk mendukung kinerja jaringan agar terintegrasi.

Bandara Soetta pernah mengalami pemadaman listrik dalam empat bulan berturut-turut pada 2010. Pada Juli 2011 juga listrik pernah padam karena gardu induk Muara Karang terbakar.

Kondisi tersebut nyaris melumpuhkan bandara karena tidak maksimalnya jaringan listrik.

(Baca: Dirut AP II Bentuk Tim Khusus Awasi Proyek PKJL Bandara Soetta)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7167 seconds (0.1#10.140)