IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas

Kamis, 02 Oktober 2014 - 08:42 WIB
IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas
IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari keempat pekan ini diperkirakan akan bergerak variatif (mixed) dengan kecenderungan menguat terbatas.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah mengatakan, IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak mixed to up dan ditutup pada level 5.140 atau naik 3 poin (0,06%).

"Hari ini, IHSG masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas," kata dia, Kamis (2/10/2014).

Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada kisaran support 5.115 dan resistance 5.165. Sementara sentimen dari luar cenderung menekan IHSG.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup anjlok pasca kabar penemuan kasus virus ebola pertama di negara Paman Sam tersebut. Pelemahan dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 1,40% dan indeks S&P500 sebesar 1,32%.

Dari pasar Asia, situasi di Hong Kong yang masih mencekam masih menjadi sentimen negatif bagi pasar. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 1,34% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun 0,65%.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik 0,06% ke level USD89,16 per barel. Sedangkan harga emas Comex melemah 0,11% ke posisi USD1.216,70 per ons.

Dari dalam negeri, Biro Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Agustus 2014 mengalami defisit USD318,1 juta. Angka tersebut lebih rendah dari ekspektasi kami sebelumnya yakni, USD431 juta.

Sementara inflasi September 2014 tercatat sebesar 0,27%, nilai tersebut juga lebih baik dari estimasi Mandiri Sekuritas yang berada di level 0,31%.

Di sisi lain, risiko politik kembali meningkat. Hal ini terjadi seiring dikuasainya seluruh kursi pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) oleh koalisi merah putih (KMP). Penetapan tersebut berpotensi menimbulkan disharmoni antara presiden dan DPR, seperti halnya pada periode 2000-2001.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5298 seconds (0.1#10.140)