Peluang Kenaikan Tipis IHSG Dibayangi Pelemahan

Kamis, 02 Oktober 2014 - 08:01 WIB
Peluang Kenaikan Tipis IHSG Dibayangi Pelemahan
Peluang Kenaikan Tipis IHSG Dibayangi Pelemahan
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi berpeluang naik tipis, namun juga menyimpan potensi pelemahan karena terkoreksinya Wall Street semalam.

Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, spinning dekati middle bollinger band (MBB). MACD masih cenderung turun dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih cenderung turun.

Laju IHSG kemarin berada di bawah kisaran target support 5.196-5.115, namun juga sempat melewati kisaran resisten 5.145-5.162, sehingga sentimen pergerakannya masih akan cenderung variatif.

"Meski laju IHSG berpeluang naik tipis, namun juga menyimpan potensi pelemahan jika laju bursa saham global masih berada dalam pelemahannya," kata dia, Kamis (2/10/2014).

Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 5.118-5.130 dan resisten 5.155-5.172.

Sementara kemarin, dirilisnya inflasi bulanan yang mencatatkan penurunan sempat memberikan sentimen positif bagi laju IHSG. Apalagi nilai tukar rupiah juga sempat menguat tipis, sehingga menambah sentimen positif.

"Tetapi, masih adanya aura negatif dari laju bursa saham AS yang berimbas pada merahnya sejumlah laju bursa saham utama Asia membuat peluang IHSG untuk melanjutkan penguatan sempat tertunda dan bahkan sempat pula mendarat di zona merah," ujar dia.

Di sisi lain, kembali tercatatnya defisit neraca perdagangan menjadi sentimen negatif yang menghalangi peluang IHSG untuk bertahan di zona hijau. Akibatnya, asing masih mencatatkan nett sell. Namun demikian, adanya pembelian terbatas pada saham-saham properti, konstruksi, perdagangan, dan beberapa saham second liner lainnya dapat menarik kembali IHSG ke zona hijau meski tipis.

Kebetulan, penguatan terjadi setelah dilantiknya para anggota dewan periode 2015-2019. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level tertinggi 5.151,01 di mid sesi 1 dan menyentuh level terendah 5.124,23 di mid sesi 1 dan berakhir di level 5.140,91.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5637 seconds (0.1#10.140)