Elpiji 3 Kg di Jabar Mulai Sulit Didapatkan

Rabu, 01 Oktober 2014 - 20:36 WIB
Elpiji 3 Kg di Jabar Mulai Sulit Didapatkan
Elpiji 3 Kg di Jabar Mulai Sulit Didapatkan
A A A
BANDUNG - Elpiji 3 kilogram (kg) mulai kembali sulit didapatkan di sejumlah wilayah di Jawa Barat (Jabar) dalam beberapa pekan terakhir. Kelangkaan ini mengakibatkan tingginya harga jual elpiji 3 kg di tingkat pengecer sekitar Rp21.000 per tabung.

"Saya sangat sulit mendapatkan elpiji 3 kg. Kadang-kadang ada di pasaran, tetapi tak jarang juga saya harus berkeliling dulu untuk mendapatkannya. Harganya juga naik. Kalau biasanya Rp17.000-Rp18.000 per tabung, sekarang bisa Rp20.000 per tabung bahkan lebih," kata salah seorang warga Banjaran, Nurul, 40, Rabu (1/10/2014).

Di Lembang pun demikian, elpiji tabung melon tersebut sulit didapat sehingga membuat warga harus berkeliling terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu warga Lembang Imas Suadah, 27.

"Sebelum harga elpiji 12 kg naik, tidak seperti ini (langka). Memang kadang agak susah juga, tapi enggak kayak sekarang. Di pengecer satu gak ada, di pengecer lain pun tetap sama. Harganya juga sekarang naik jadi Rp21.000," katanya.

Hal tersebut diakui oleh salah seorang pengecer elpiji 3 kg di Lembang Yanti Ramayanti. Ia menyebutkan, agak kesulitan memenuhi kebutuhan para konsumen.

"Sejak harga elpiji 12 kg naik, pasokan elpiji 3 kg yang saya peroleh dikurangi di bawah kebutuhan pasar. Padahal permintaan naik," katanya.

Lebih lanjut dia menuturkan, banyak warga RW tetangga yang biasanya tidak membelipun jadi membeli kepadanya. Padahal biasanya hanya melayani warga sekitar rumah.

Tidak hanya itu, harga dari agennya pun naik, sehingga ia terpaksa menaikkan harga jual. Ia berharap, pasokan dan harga elpiji 3 kg kembali normal seperti saat sebelum harga elpiji 12 kg naik.

Menanggapi hal tersebut, Asisten Manager Eksternal Relation Marketing Operation Region 3 Jakarta-Jawa Barat (Jabar)-Banten Pertamina Mila Suciani mengatakan, pihaknya berencana melakukan ektra dropping/fakultatif sebesar 50% alokasi harian atau sebanyak 225.00 tabung.

"Ektradropping tersebut akan disalurkan pada Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu di Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang," katanya.

Menurutnya, ekstradropping ini juga digulirkan untuk menghadapi lonjakan permintaan menjelang Idul Adha. "Kalau memang dibutuhkan, ekstradropping akan dilakukan dengan mekanisme operasi pasar," sebutnya.

Dia menambahkan, pada September sebaiknya sudah dilakukan penambahan pasokan elpiji 3 kg di wilayah tersebut. "Penambahan pasokan elpiji 3 kg bahkan mencapai 40% dari alokasi harian," katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5046 seconds (0.1#10.140)