Inggris Tuding FIFA Sembunyikan Bukti Korupsi

Rabu, 24 September 2014 - 00:35 WIB
Inggris Tuding FIFA Sembunyikan Bukti Korupsi
Inggris Tuding FIFA Sembunyikan Bukti Korupsi
A A A
LONDON - Indikasi korupsi dalam pemilihan Qatar sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia 2022 oleh FIFA tak akan menemukan titik temu. Pasalnya FIFA tak akan transparan dalam laporan soal proses penawaran Piala Dunia 2018 dan 2022.

Salah satu situs TV di Iran mengklaim bahwa agen mata-mata Amerika, NSA dan Inggris, GCHQ mempunyai bukti-bukti laporan investigasi berupa jutaan dokumen rahasia - termasuk surel, surat, dan bukti transfer - yang mengindikasikan bukti bahwa pejabat sepak bola Qatar yang telah dipecat, Mohamed Bin Hammam, membayar USD 5 juta (Rp58 miliar) kepada FIFA sebagai imbalan karena terpilih sebagai tuan rumah piala dunia.

John Whittingdale, ketua Commons budaya, media dan olahraga komite Inggris, mengatakan: " FIFA tidak akan melakukan penyelidikan yang layak. Tetapi jika laporan itu akan dimakamkan sehingga Bahwa kita tidak tahu apa kesimpulannya,' tutur Jhon seperti dilansir constructionweekonline, Rabu (24/9).

Ketua FA Greg Dyke mengatakan FIFA tak akan serius melakukan penyelidikan soal Piala Dunia 2018 mengingat saat ini Rusia tengah berkonflik dengan Ukraina.

Sesuai agenda Garcia akan mengumumkan hasil penyelidikannya pada September mendatang. "Garcia menunjukkan telah terjadi tindakan korupsi, semuanya harus dipertimbangkan kembali," kata Dyke s

Selain persoalan dugaan skandal korupsi, jika akhirnya memang diputuskan Qatar tetap menjadi tuan rumah, Dyke mengusulkan pelaksanaan tidak dilakukan pada Juni dan Juli. Pasalnya, di bulan itu cuaca sangat panas. Ia menyarankan agar dipindahkan ke November atau Desember.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8317 seconds (0.1#10.140)