Indonesia Dilarang Bangun Venue Baru

Senin, 22 September 2014 - 12:57 WIB
Indonesia Dilarang Bangun Venue Baru
Indonesia Dilarang Bangun Venue Baru
A A A
JAKARTA - Indonesia sah menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 pada 2018 mendatang. Namun ada konsekuensi yang harus dilaksanakan setelah penyelenggaraan multi event ini maju setahun, yakni menuruti larangan membangun venue baru. Pasalnya proses penilaian tempat pertandingan tersebut akan dilaksanakan pada 2016 mendatang.

Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, seusai mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (21/9) kemarin. Mantan anggota Komisi 1 DPR menjelaskan proses pengesahan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-18.

Roy berkata bahwa terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 mendatang, didapat dari hasil sidang pleno Dewan Olimpiade Asia (OCA), yang dipimpin presidennya, Sheikh Ahmad Al Fahad Al-Sabah di Incheon.

"Keputusan itu adalah hasil dari Sidang Pleno OCA atau Olympic Council of Asia yang dipimpin presidennya, Sheikh Ahmad Al Fahad Al-Sabah di Incheon. Indonensia mendapat 42 dukungan dari 45 negara Asia," ungkap Roy seperti dikutip situs resmi Kemenpora, Senin (22/9).

Ditambahkan pakar telematika, ada poin penting atau konsekuensi yang harus diketahui setelah Indonesia sah menjadi tuan rumah Asian Games, yakni larangan membangun venue baru. Alasannya bahwa penilaian venue itu akan dilaksanakan pada 2016 mendatang.

"Poin penting yang harus diketahui adalah konsekuensi dari dimajukannya setahun penyelenggaraan Asian Games menjadi 2018, yakni tidak diperkenankannya pembangunan venue-venue baru karena proses penilaian venue-venue akan dilaksanakan pada 2016. Banyak pembangunan venue darurat di padang kosong dengan menggunakan tenda-tenda besar dan kontainer-kontainer. Oleh karena itu, OCA mewanti-wanti agar Indonesia tidak membangun venue baru tetapi disarankan hanya untuk renovasi venue-venue yang ada baik di Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat," tukas Roy.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4129 seconds (0.1#10.140)