Jokowi-JK Diminta Perhatikan Keamanan Perbatasan di Kalbar

Minggu, 21 September 2014 - 02:25 WIB
Jokowi-JK Diminta Perhatikan Keamanan Perbatasan di Kalbar
Jokowi-JK Diminta Perhatikan Keamanan Perbatasan di Kalbar
A A A
JAKARTA - Pasangan presiden terpilih, Jokowi-JK diminta memperhatikan keamanan wilayah perbatasan di Kalimantan Barat.

"Kami minta Pak Jokowi memperketat pengawasan di perbatasan sehingga kasus narkoba yang melibatkan dua aparat kepolisian tidak terulang lagi," kata Koordinator Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat Kalimantan Barat Mursalin di Jakarta, Sabtu (20/9/2014).

Aturan mengenai perbatasan selama ini menggunakan Keputusan Presiden (Keppres). Padahal masalah diperbatasan sangat kompleks, sehingga sudah seharusnya diatur melalui Undang-undang (UU).

Selain itu, kata Mursalih, masalah lingkungan hidup dari alih fungsi lahan kelapa sawit hingga masalah tambang membawa dampak secara langsung terhadap kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar).

Muhammad Faiz dari Indonesia Bersuara Kalbar menambahkan, dampak permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di Kalimantan sesungguhnya sangat merugikan masyarakat.

Apalagi masalah ini kerap menimbulkan konflik horizontal dengan masyarakat itu sendiri.

Dia mencontohkan banyak lahan masyarakat direbut oleh perusahaan perkebunan maupun pertambangan, tak sedikit hutan lindung yang digarap.

Hal ini dikarenakan tidak ada penanganan yang serius oleh pemerintah khususnya Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

"Belum lagi terkait pencemaran yang ditimbulkan akibat minimnya pengelolaan limbah perusahaan. Banyak diantara perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan tidak memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal)," katanya.

Daerah aliran sungai (DAS) menjadi ancaman serius akibat pembuangan limbah yang tanpa dikelola dengan baik.
Sungai-sungai di Kalbar, kata dia, diketahui sebagai sumber mata air utama bagi sebagian besar penduduk di Kalbar.

"Kami (juga) mengusulkan Pak Jokowi menerima putra terbaik Kalbar, Prof Dr Thamrin Usman, DEA, Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak (UNTAN) sebagai menteri di kabinet pemerintahannya," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7828 seconds (0.1#10.140)