PM Thailand: Turis Asing Berbikini Rawan Jadi Korban Kejahatan

Kamis, 18 September 2014 - 18:13 WIB
PM Thailand: Turis Asing Berbikini Rawan Jadi Korban Kejahatan
PM Thailand: Turis Asing Berbikini Rawan Jadi Korban Kejahatan
A A A
BANGKOK - Pembunuhan sadis terhadap dua orang turis asal Inggris, membuat kondisi keamanan Thailand mulai dipertanyakan. Pembunuhan ini merupakan yang pertama dalam delapan tahun terakhir yang terjadi di pulau Koh Tao, salah satu destinasi wisata favorit di Thailand.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-ocha, seperti dilansir News.com.au, Kamis (18/9/2014), angkat suara. Menurutnya, keamanan para turis, terutama turis wanita yang gemar berbikini memang sedikit terancam.

"Mereka berpikir negara kita indah dan aman sehingga sehingga mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan, termasuk menggunakan bikini dan berjalan ke manapun mereka mau,” kata Chan-ocha. "Selalu ada masalah dengan keamanan turis," lanjutnya.

"Di negara-negara asalnya, mereka dapat melakukan ha tersebut ke manapun mereka mau, sehingga mereka pikir itu aman. Tetapi di negara kita, masih ada masalah. Ada berbagai jenis orang, sehingga mereka harus berhati-hati," tambahnya.

Dalam pandangannya, para wanita yang kerap berbikini ke manapun mereka pergi di Thailand, rawan menjadi korban pelecehan, pemerkosaan atau bahkan pembunuhan. Namun, terdapat satu komentar Chan-ocha yang mendapatkan kritikan dari masyarakat dan juga turis.

Chan-ocha menyebut semua wanita yang berbikini terancam keamanannya, kecuali bagi mereka yang berwajah jelek. “Bila mereka ingin aman berjalan-jalan dengan bikini, mereka harus memiliki wajah yang jelek,” ucapnya.

Hingga saat ini polisi Thailand masih melakukan perburuan terhadap pelaku pembunuhan dua orang turis Inggris tersebut. Namun, kepolisian menyatakan, mereka masih belum menemukan petunjuk mengenai siapa yang melakukan pembunuhan sadis tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3152 seconds (0.1#10.140)