Buku Sejarah Kebudayaan Islam Menghina NU

Kamis, 18 September 2014 - 02:03 WIB
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Menghina NU
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Menghina NU
A A A
BANTUL - Buku sejarah kebudayaan Islam Kelas VII yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) dinilai menghina NU (Nahdatul Ulama), karena menyebut makam wali sebagai berhala.

"Secara umum, isinya tidak masalah. Hanya saja, di Bab 1 halaman 14 itu yang menyinggung kami," kata Ketua PCNU Bantul Yasmuri, kepada wartawan, Rabu (17/9/2014).

Dia menambahkan, pernyataan dalam buku sejarah itu secara tidak langsung telah menghina warga NU yang selama ini menjaga tradisi berziarah ke makam, termasuk makam para wali. Dengan kata lain, pernyataan itu menganggap warga NU mendatangi berhala.

"Tulisan tersebut berpotensi menimbulkan ketersinggungan, hingga konflik di kalangan warga NU. Terlebih, buku tersebut merupakan pegangan guru, kamis khawatir para siswa akan menerima hal yang salah, terutama dalam memandang tradisi ziarah ke makam wali," terangnya.

Lebih jauh, dirinya menyesalkan sikap kemenag yang berungkali melakukan kesalahan dalam penyusunan buku pegangan para siswa. Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dan melayangkan surat keberatan ke pihak kemenag, agar segera menarik buku tersebut dari peredaran.

"Jika surat tersebut tidak digubris, akami akan melakukan jalur lain. Intinya, buku itu harus segera ditarik dan dikoreksi," paparnya.

Lebih jauh, pihaknya meminta kepada para guru yang tetap menyimpan buku itu agar berhati-hati dalam menyampaikan materi pelajarannya kepada para siswa. Hal ini agar pemahaman para siswa tidak melenceng dari faham NU.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5760 seconds (0.1#10.140)