Gadis-gadis Cantik Ini Jual Hewan Kurban di Depok

Selasa, 16 September 2014 - 03:50 WIB
Gadis-gadis Cantik Ini Jual Hewan Kurban di Depok
Gadis-gadis Cantik Ini Jual Hewan Kurban di Depok
A A A
DEPOK - Setiap tahun di Depok ada mal hewan kurban yang mempekerjakan gadis-gadis cantik untuk memandu calon pembeli.

Sindonews pun mendatangi mal hewan kurban milik H Doni di Jalan Komjen Pol M Yasin atau dulu dikenal dengan nama Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Depok.

Di tempat ini ada empat gadis cantik yang dipercaya untuk memandu calon pembeli hewan kurban jenis sapi. Mulanya, ke empat orang pemandu sapi ini mengaku takut untuk bersentuhan dengan sapi.

Tapi kini para pemandu itu justru berteman dengan sapi. Neni Safitri (20), seorang pemandu mengaku perlu waktu tiga hari untuk beradaptasi dengan sapi.

Tapi kini dia merasa sudah terbiasa berkutik dengan hewan memamahbiak itu. Dia bahkan memiliki trik untuk mendekati sapi-sapi dengan ukuran besar.

"Saya ikut memberi makan sambil mengelus-elus. Jadi sekarang sudah terbiasa. Awalnya takut tapi sekarang malah jadi teman," ceritanya sambil tertawa kecil kepada Sindonews, Senin 15 September kemarin.

Mahasiswa jurusan bahas Inggris di perguruan tinggi swasta di Depok itu mengaku lebih menikmati pekerjaan menjadi pemandu karena dirasa lebih santai dan bertemu banyak orang.

Berkutik dengan sapi bukan tanpa resiko, wanita berkulit putih dan rambut sepunggung itu mengaku pernah diseruduk sapi yang mengamuk.

Tapi hal itu tak membuatnya kapok atau memutuskan berhenti menjadi pemandu. "Sudah beberapa kali (diseruduk) tapi saya menikmati pekerjaan ini," akunya.

Mayang Megananda (20) pemandu lainnya menuturkan hal serupa. Dia mengaku sudah dua tahun menjadi pemandu di mall hewan dan memiliki pengalaman lucu.

Dia juga mengaku memiliki banyak pengetahuan soal hewan.

"Kalau sapi yang nggak bagus itu matanya berair, keluar busa dari hidung dan mulut. Tapi kalau jenis santa memang sering berair matanya karena dia tidak tahan panas, bukan karena tidak bagus," ucap Mayang.

Mahasiswa jurusan perbankan itu menuturkan, semula dia adalah karyawan di RPH Doni yang bekerja antara pukul 19.00-03.00 WIB.

Selama menjadi pemandu, dia harus mengubah jam kerja. Dengan menjadi pemandu, wanita berkuluit putih ini mengaku mendapat tambahan penghasilan jutaan rupiah di luar gaji dasar yang diterimanya.

"Kalau di sini mulai jam 09.00-21.00 WIB. Beda jam kerjanya saja," tutupnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3370 seconds (0.1#10.140)